RaKan || Prolog

4.1K 183 5
                                    

"Sesuatu yang milik kita pasti akan kembali walaupun sudah hilang."

-----

"Abang, kamu mau kemana malam-malam begini?" tanya seorang wanita paru baya yang sedang menonton acara kesayangannya di televisi.

"Arkan mau ke basecamp Bund," jawab seorang remaja cowok tersebut yang di ketahui bernama Arkan, lebih tepatnya Fairez Arkan Radipta.

"Ya udah pulangnya jangan malem-malem yah Bang!" Arkan yang mendengar ucapan sang Bunda lantas menganggukkan kepalanya serta mengacungkan ibu jarinya.

"Siap Bund, kalau gitu Arkan pergi dulu yah Bun," pamit Arkan, kemudian dia pergi menuju basecampnya karena sudah janjian dengan para sahabatnya.

-----

Di kamar yang bernuansa biru putih ini, terdapat gadis yang sedang melamun sambil menatap indahnya langit malam.

"Ara!" panggilan tersebut mampu membuat gadis itu menolehkan kepalanya.

"Iya Mah, kenapa ya?" tanya gadis tersebut yang memiliki nama Ara, lebih tepatnya Aira Putri Ratulia.

"Makan malam dulu yuk, setelah itu baru tidur!" seru Hani, Mamah Ara.

"Iya Mah, Mamah duluan aja, nanti Ara nyusul," jawab Ara kemudian kembali memandang bintang yang bertaburan di langit malam.

"Ya udah mamah tunggu kamu di bawah ya." kemudian Hani keluar dari kamar sang anak.

-----

Kini Ara sudah berada di meja makan beserta mamah, papah, dan juga adeknya.

"Ara, tahun ini kan kamu lulus SMP, kamu udah ada tujuan mau lanjut kemana?" tanya Ridwan, Papah Ara.

"Ara sih penginnya di SMA Rajawali Pah. 'Kan di sana sekolah impian Ara Pah," jawab Ara.

"Kamu udah tau kan, kalau di sana masuknya susah banget?" tanya sang Mamah.

"Tau kok Mah, lagian 'kan Ara pinter jadi nggak usah khawatir," sambung Ara. Walaupun Ara berasal dari keluarga kaya raya, namun tak ayal kalau dirinya lebih memilih jalur seleksi.

"Yee ... malah sombong lo Kak," timpal Gilang, Adek Ara yang usianya beda dua tahun darinya.

"Bodo amat, emang kenyataan!" ketus Ara yang tak terima ucapan yang dilontarkan adeknya.

"Kalau nggak di terima mau gimana lo Kak?" tanya Gilang.

"Ya gampang. Tinggal ke jalur yang langsung bayar. Langsung diterima dah tuh. Lagian nggak bakal juga gue nggak diterima," jawab Ara sekenannya.

"Idihh ...."

"Apa lo? Nggak terima?!"

"Udah-udah jangan pada ribut, sekarang makan!" lerai Ridwan, kemudian suasana menjadi hening dan hanya ada suara dentingan sendok dan piring.











JANGAN LUPA VOTE, COMENT, AND KRISARNYA YA :')

SEMOGA CERITA
YANG AKU BAWAIN KALI INI KALIAN SUKA 🌝

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan yah🙏🙏

Next nggak nih??

24 April 2020❤

RaKan[On Going]Where stories live. Discover now