Bab 4

22 4 0
                                    

Tolong ini mv di atas relate banget sama Taesung disini.  😭 Pokonya kalian harus support terus. Jangan lupa vote and comment nya ya ❤️❤️










Terhitung sudah satu minggu usia pernikahan mereka. Namun tidak ada satupun hal romantis yang terjadi. Jika pasangan pada umumnya menghabiskan waktu untuk berbulan madu ke sebuah tempat yang menarik, beda halnya dengan mereka berdua. Mirae giat berada di dapur. Melatih dirinya agar bisa menciptakan makanan enak setiap hari untuk keluarga barunya.

Bersama Namjoo yang setia duduk di meja dapur untuk mencicipi sekaligus menilai. Hasilnya tidak mengecewakan, hari demi hari kemampuan Mirae meningkat dengan bantuan Namjoo. Ketahuilah, memasak memang mudah dan sering diremehkan. Tapi beberapa persen orang banyak yang tidak percaya diri dan sama sekali tidak bisa memasak. Mirae contohnya.

"Bagaimana sudah pas?" saat itu Mirae menyuapi sedikit kaldu kepada Namjoo dan memintanya menilai.

"Menurutku tambahkan sedikit garam." Namjoo memberi saran. Pria itu sudah rapi dengan setelan jas hitamnya dan bersiap untuk berangkat kerja.

"Baiklah." Sedikit Mirae membubuhi garam dan setelah beberapa menit ia menuangkan sup nya ke dalam mangkuk kecil untuk di santap sebagai sarapan pagi.

Jangan lupakan penampilan Mirae hari ini. Meskipun tertutup oleh baju masaknya, sebenarnya Mirae sudah memakai setelan kemeja. Dan hal itu baru saja Namjoo sadari saat ia membantu Mirae meletakkan telur gulung, dan nasi ke atas meja.

"Kau juga sudah mulai bekerja hari ini?"

"Ya. Sebenarnya ayahmu memberiku izin cuti selama 2 minggu. Lagi pula tak banyak yang kulakukan di rumah, jadi lebih baik aku bekerja saja." Kata Mirae menjelaskan. Lalu wanita itu duduk di hadapan Namjoo juga menuangkan nasi ke piring Namjoo. "cepat makan, kalau supnya dingin nanti tidak enak."

'Tak banyak yang ia lakukan di rumah' kalimat Mirae berputar terus di kepala Namjoo. Memang benar, mereka tak melakukan kegiatan yang menyenangkan pasca menjadi suami istri. Berkegiatan di dalam rumah setiap hari, tanpa sentuhan, tanpa adegan romantisme selayaknya teman sekolah yang saling berbagi. Ya, mereka lebih pantas di sebut teman dari pada pasangan hidup.

"Memangnya tadi kau bangun jam berapa?" tanya Namjoo lagi.

"Pukul 5 pagi. Setelah mengiris semua bahan makanan aku mandi dan bersiap lalu kembali ke dapur untuk membuat sup."

Namjoo tidak tahu bagaimana ia harus berterimakasih dengan pengorbanan Mirae yang rela bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan. Hal ini sebenarnya wajar-wajar saja. Umumnya seorang istri memang seperti ini kalau pagi. Tapi Mirae berbeda dengan wanita lain. Ia tidak bisa melakukan hal yang intim, tapi kalau soal mencukupi kebutuhan, Mirae juaranya.

"Meskipun masih di tahap belajar pun aku sangat mengapresiasi usahamu. Supnya enak, besok-besok bangun lebih pagi dan buat lebih banyak ya." Namjoo terkekeh pelan tapi dalam hati Namjoo tertawa terbahak-bahak. Beginilah cara ia memuji seseorang dengan cara yang tak biasa. Dengan begitu Mirae akan selalu masak setelah bangun tidur.

"Nghokkeey." Mirae tersenyum miris. Sebenarnya ini ujian atau... ah tidak. Ini tanggung jawab. Ya ini tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Semua istri di dunia pasti begini. "Mau ku bawakan bekal untuk makan siang?" tawarnya berbaik hati.

"Tidak usah. Di sekolah sudah menyediakan makan siang untuk para guru."

Mirae mengangguk paham. Setelah makan pagi selesai ia membereskan semua peralatannya. Awalnya Namjoo menawarkan bantuan untuk ikut membereskan. Tapi Mirae lebih menyarankan, "Ambil kunci mobil di atas meja riasku. Kau panaskan mobil saja dulu setelah itu kita langsung berangkat."

The Human Being | KNJHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin