Six

3.8K 467 259
                                    

Indo berbaring di kamarnya memeluk guling nya memejamkan matanya tuk beristirahat sejenak, mata Indo sembab setelah menangis tadi terutama apabila melihat Thailand dan Asean, itu wajar saja karena ia dua kali mendapat bayangan buruk.

"Siapa sih..." Ujar Indo dalam hati memegang dadanya yang datar tersebut.

Tok... Tok... Tok...

Indo : m- umnh.... /bangun

Indo bangun dan berjalan menuju kamar nya lalu membuka pintu kamarnya, salah satu kakaknya yang sangat menyayangi nya terlihat membawa sebuah tas kecil berwarna ungu. Indo memiringkan sedikit kepalanya lalu kakaknya itu langsung masuk tanpa permisi.

Philip : Indo! Kakak membelikan mu hadiah!

Indo : eung..

Philip : kupikir kau akan menyukai nya! Malay juga berkata hal yang sama!

Indo buru buru mengambil papannya dan menulis sesuatu dengan senyum terkembang di mulut nya.

---------------------------------------------------------------------------

Terima kasih kak Philip! Sampaikan Terima kasih ku kepada kak Malay juga! Aku sangat menyayangi kakak!!

---------------------------------------------------------------------------

Philip : sama sama Indo sayang! Sayang Indo juga! /memeluk Indo erat

Indo : /membalas pelukan Philip

Indo membuka tas kecil tersebut dan menemukan sebuah peci berwarna hitam yang kebetulan ukuran nya pas di kepala Indo.

Philip : suka?

Indo : umh! /mengangguk dengan semangat

Philip : asik! Mulai sekarang Indo pakai ini ya! Pemberian kak Philip dan kak Malay!

Indo : eung!

Philip : kalau gitu kakak keluar dulu ya, bye bye!

Indo : /lambai

Indo menutup kembali pintu kamarnya dan menatap dirinya di cermin, ia sangat senang mendapat hadiah pertama dari kakaknya. Indo berjanji pada dirinya akan merawat peci ini baik baik.

"Aku sedikit bosan..."

Indo duduk di kursi belajarnya dan membuka buku pelajaran nya, ia belajar untuk menghilangkan kebosanan nya itu, langka ya anak kaya gini.

"Eh? Logaritma? Pelajaran kelas 10 ya? Sepertinya seru, akan ku pelajari sekarang juga"

Indo menulis berbagai rumus dan angka di buku tulisnya yang bahkan hampir habis, sampai di halaman terakhir Indo panik, ia butuh buku baru untuk mencatat rumus yang lainnya, Indo berdiri dari kursi mengambil papannya dan menulis duluan apa yang ingin ia butuh. Setelah itu Indo keluar dari kamarnya mencari siapapun yang bisa ia minta tolong, kebetulan Singa sedang bersantai di sofa dengan buku novel tebal nya. Indo mendatangi Singa berharap kakaknya yang dingin itu mau membantu nya.

Indo : ung! /berlari ke arah Singa

Singa : eh Indo? Ada apa?

ALONE || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang