Eleven

3.1K 416 184
                                    

Indo menutup novel nya, Indo menengok ke belakang terlihat kucingnya tertidur dengan leluasa, senyum tipis terkembang di bibir Indo. Indo berdiri dan melihat ke arah jendela kamar.

"Kenapa dia bisa satu sekolah dengan kakak?"

Indo membuang pikiran buruknya dan mencoba positif, Indo melihat pantulan dirinya yang ada di jendela, Indo memegang pipinya sehingga jarinya mendekati matanya. Bayangan buruk terlukis di ingatan Indo..

"Mata keluarga Majapahit tak main main..Mahalnya luar biasa..."

Indo memejamkan kedua matanya erat, ia berjalan keluar kamar dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 12:00 dimana sebentar lagi kakaknya pulang. Indo tidak tau apa yang harus ia lakukan, ditinggal di mansion mewah seperti ini.

Indo ke halaman belakang dan mencelupkan kakinya di kolam renang yang hangat karena sinar matahari, Indo mencoba menenangkan diri dari semua bayangan buruk nya.

Indo mencoba memikirkan sesuatu yang menyenangkan, baru saja Indo memikirkan ingin pergi jalan jalan tiba tiba suara benda terjatuh membuat Indo tersadar dari haluannya.

Bugh!!

Indo : ...! /kaget

Indo melihat sepotong bilah bambu berwarna hijau terang terjatuh, Bambu tersebut memang sudah lama. berada disitu, Brunei bilang tak tau hendak buang kemana, Indo berdiri dan memasang kembali sendalnya lalu mendekati bambu yang panjang tersebut dan mengambil nya, Indo mengelus bambu panjang itu dengan lembut memikirkan sesuatu.

"Kalau di asah kayanya bagus..."

Indo masuk kedalam rumah dan mengambil pengasah pisau Thailand, kenapa Indo tak izin? Liat ni.

•FLASHBACK ON•

Thai : Indo kalau mau mengasah sesuatu pakai aja punya kakak ya?

Indo : ... 💧

Myanmar : buat apa Indo ngasah pisau? Toh dia bukan psikop- HIHH!!

Sebuah pisau melayang ke arah Myanmar dan tertancap tepat di sebelah leher Myanmar yang kebetulan baru keluar kamar dan menutup pintu, Thailand dengan senyum bahagia nya memberi isyarat tuk diam.

Thai : sshht... Aku gak gila..

Myanmar : i-iya...

Indo : ...

•FLASHBACK OFF•

Indo mengasah ujung bambu tersebut dengan hati hati, alat asah pisau Thailand ia bikin sendiri, dengan teknologi kecepatan dan ketajaman yang sempurna, makanya setiap ada yang masak dan memotong pasti sangat mudah untuk memotong sayur atau daging.

Sekitar 5 menit bambu tadi ujungnya sudah terasah oleh Indo, Indo menatap berbinar bambunya tersebut, sudah seperti tombak tapi lebih tebal dan kokoh. Indo segera ke kamarnya untuk membuat kain kecil berwarna merah putih dan akan diikat di bambu tersebut.

Cklek...

Indo masuk ke dalam kamarnya dan melihat kucingnya baru saja bangun, Indo langsung tersenyum dan mengelus pelan kucingnya itu, Indo mengambil alat jahit yang ada di lemarinya dan mulai memotong beberapa kain. Indo menjahit kain merah dan putih menjadi satu lalu mengikat nya di ujung bambunya, Indo menggunakan merah putih karena baginya merah melambangkan berani dan putih melambangkan kesucian.

ALONE || CHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora