4. Mimpi basah

1.2K 165 75
                                    

Happy Reading 😉 Kali ini aku up 4K+ words, because? Gak papa, mood ku lagi bagus soalnya hehe... Beginilah kalau lancar ketika nulis dan gak ada kerjaan. Sorry for typo and enjoy friends, i hope you all like it!

Ppssstttt, ada sedikit unsur 17+, sedikit kok.

Ppssstttt, ada sedikit unsur 17+, sedikit kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Taeil - Fooper's Jung

***

        Awal pertemuan tidak selalu indah, akhir dalam pertemuan juga belum tentu buruk. Pertemuannya dengan Jaehyun di Bioskop kala itu memang sangat aneh, tetapi entah sihir apa dan darimana tiba-tiba Rose jatuh cinta padanya. Mengingat bagaimana ekspresi bodoh Jaehyun menatapnya dengan dirinya yang membawa pisau dan mangga, memalukan juga mencadukan baginya jika mengingat moment-moment itu.

Setelah film habis, Rose segera keluar ruangan Bioskop, keluar mencari Taxi di petang hari. Ia berharap jika ada Taxi atau ojek yang lewat, boleh juga jika ada mobil bak yang mau menumpanginya juga tak masalah. Asal Rose bisa pulang sampai rumah sebelum malam hari, jika tidak Irene akan memarahinya.

Matilah dia, pasti akan tidur di luar lagi.

"Taxi mana taxi, pacar mana pacar. Di sini pacarnya, di samping mu. Sendirian aja, Mbak?" tanya seseorang dari arah belakangnya sambil terkekeh lalu berhenti di sampingnya.

Ah, suara itu. Mengingat semenjengkelkan manusia ganteng tapi akhlaknya transparan, sudah menganggu acara menonton dan menikmati mangganya pula, sekarang malah muncul di sampingnya. Memang tidak tahu diri.

Rose tidak mau menyahut, tubuhnya gerak ke kanan-kiri menunggu Taxi lewat sambil menggerakkan tangannya agar mobil tersebut berhenti.

"Pulang sama gua aja, mobil gua adem."

Rose hanya memutar bola matanya malas, masih tidak ingin menangggapi ucapannya.

"Bentar lagi malem, cewek gak baik pulang malem-malem." katanya lagi disusuli deheman.

Ia mendengar beberapa langkah kaki lagi, mungkin itu duo temannya yang tadi. Yang mengatakan jika dirinya berjualan, panen, dan membunuh orang.

Gila, mereka bertiga memang gila.

"Eh, Jung! Lo ngapain berdiri di samping tukang kebun mangga?"

Rose makin naik pitam mendengar suara si jangkung menyebutnya tukang kebun mangga, sabar Rose...sabar....

"Gua mau ajak pulang bareng."

Mengenal suara yang lemah kembut terdengar kalem, tapi ada radar menjengkelkan. Sama saja tidak ada bedanya.

"Nanti mobil mehong lo bau mangga, udah ayok lah balik!"

Lelaki itu malah tidak menanggapi dan mengajaknya pulang bersama, "ayok. Pulang bareng gua aja."

MANTAN KOK GITU, SIH? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang