Dua Belas : Tak Lagi Sama

1.6K 394 71
                                    

Aku update lagi, menepati janji karena part kemarin udah tembus 100 vote sebelum besok <3


[][][]


"Kalau suatu saat, entah kapan terjadi pemberontakan dan kudeta di kekaisaran ini, lalu saat itu aku berada di pihak pemberontak, kemana kah kamu akan memihak?"

Jeanette sesaat terdiam, matanya masih menatap Sang Ratu dengan mata membelalak. Wanita itu tak mencoba menyembunyikan keterkejutannya.

"Tentu saja saya akan berpihak pada Anda, Yang Mulia Ratu. Musuh Anda akan menjadi musuh saya juga." ungkap Jeanette pada akhirnya, kontan membuat Rose tak dapat menahan kedua ujung bibirnya untuk membentuk seulas senyuman puas.

"Sejujurnya, saya malah jadi merasa sedih karena pertanyaan Anda, Yang Mulia Ratu." ucap Jeanette kemudian.

"Apa mungkin Anda lupa? Bahwa sumpah setia pertama saya terlah menjadi milik Anda?"

Rose tidak akan mungkin melupakannya. Seharusnya, tiap pemimpin keluarga baru menyerahkan sumpah setia mereka pada keluarga kaisar serta kekaisaran sendiri, tepat dihadapan kaisar dan dilakukan di istana kekaisaran.

Namun nyatanya, sumpah pertama Jeanette usai ditetapkan sebagai penerus selanjutnya, hanya diberikan pada Sang Ratu.

Singkatnya, andai Rose tidak mengubah peraturan hak penerus keluarga bangsawan, Jeanette mungkin tidak akan pernah bisa menempati posisi penerus karena dirinya merupakan seorang wanita. Sebagai rasa terimakasihnya, sebelum penobatan resmi, Jeanette menyerahkan sumpah setia pertamanya pada Sang Ratu, tepat di bawah salah satu pohon yang ada di taman istana kekaisaran.

Karena itu lah Jeanette akan mengutamakan kesetiannya pada Rose, dibandingkan pada kekaisaran, selaras dengan sumpah setia yang dilakukannya.

Jeanette lantas bangkit dari sofa, kemudian menekuk salah satu kakinya tepat dihadapan Sang Ratu yang masih tak dapat melepaskan pandangan darinya.

"Apa pun yang Anda lakukan, saya akan selalu berada di pihak Anda, Yang Mulia Ratu." ucap Jeanette seraya menempelkan salah satu tangan Rose pada keningnya.

"Berdiri dan duduk lah kembali di tempatmu, Marchioness Milstone."

Mendapat perintah tersebut dari Sang Ratu, Jeanette lantas bangkit berdiri dan kembali duduk di sofa. Sesuai apa yang Rose perintahkan padanya.

"Aku tidak mungkin lupa dengan sumpahmu, aku hanya ingin memastikannya lagi secara langsung." ucap Rose kemudian.

"Yang Mulia Ratu, mohon ampuni kelancangan saya, tapi... apa Anda berniat melakukan pemberontakan pada kekaisaran?"

Rose sesaat terdiam, lalu setelahnya wanita itu menghela napas cukup panjang.

"Belum lama ini, aku mengetahui keberadaan pewaris tahtas kaisar yang jauh lebih berhak akan tahta kaisar dibandingkan kaisar saat ini." ungkap Rose pada akhirnya.

Mata Jeanette seketika membelalak, jelas terkejut dengan apa yang baru didengarnya. Semua orang di Kekaisaran Eleanor meyakini bahwa Kaisar Jethro adalah satu-satunya penerus untuk menduduki tahta kaisar, karena kaisar ke-29 telah membunuh semua keturunan kaisar yang memiliki hak penerus, bersamaan dengan pemberontakan yang dilakukannya puluhan tahun yang lalu pada kaisar ke-28.

Sedangkan kaisar ke-29 hanya memiliki ratu sebelumnya sebagai wanitanya dan hanya melahirkan Jethro sebagai satu-satunya pewaris tunggal tahta kaisar.

Lalu sekarang, Ratu baru saja mengatakan bahwa ada pewaris lain yang lebih berhak menduduki tahta kaisar dibandingkan kaisar saat ini? Kalau bukan Sang Ratu yang mengatakannya, Jeanette pasti akan langsung tidak mempercayainya.

The Abandoned QueenWhere stories live. Discover now