Delapan Belas : Dua Berita Buruk

706 142 12
                                    

Hari ini Rose memutuskan untuk beristirahat sejenak dari pekerjaannya sebagai seorang Ratu. Terlebih, selama beberapa hari terakhir ia memang cukup kelelahan dalam mempersiapkan pesta hari berdirinya kekaisaran.

Rose juga memutuskan untuk tidak menghadiri forum mingguan parlemen kekaisaran pada pagi tadi. Toh, berdasarkan peraturan keluarga kekaisaran, yang diwajibkan untuk menghadiri forum tersebut hanya kaisar. Saat kaisar tidak ada di tempat, baru lah ia sebagai Ratu wajib hadir menggantikan posisi suaminya.

Saat ini Rose tengah duduk bersantai dengan para dayangnya di tepi danau yang ada di Istana Ratu. Mendengarkan cerita dari para dayangnya mengenai pesta semalam yang belum tuntas. Melihat betapa senangnya mereka, Rose juga ikut merasa senang. Keputusan yang tepat semalam ia membebastugaskan mereka selama pesta berlangsung.

Namun di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba saja salah seorang pelayan datang menghampirinya dan memberitahukannya ada salah seorang anggota parlemen yang meminta izin untuk menghadapnya.

Rose lantas meminta waktu dan tempat pribadi pada para dayangnya, sekaligus meminta anggota parlemen tersebut untuk menemuinya di tempatnya duduk saat ini.

"Marquess Promeous." sapa Rose pada sesosok pria yang akhirnya muncul dan kini berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Saya memberi salam pada Bulan Kekaisaran." ucapnya seraya membungkukkan tubuhnya sesaat.

Rose lantas memberikan isyarat melalui matanya untuk mempersilahkan Marquess Promeous segera duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"Sebenarnya, hari ini aku sedang ingin beristirahat. Jadi, langsung katakan saja tujuanmu menemuiku." ucap Rose setelahnya.

"Yang Mulia, pihak keluarga Sir Dwayne, keluarga Duke Cladious baru saja meminta akademi untuk menghentikan pembangunan gedung atas nama anda selama beberapa waktu." Marquess Promeous langsung berterus terang, sesuai dengan apa yang diperintahkan Sang Ratu sebelumnya.

Rose seketika mengerutkan kedua keningnya, "Apa? Kenapa?"

"Sir Dwayne sendiri yang mengatakan padaku bahwa pembangunan gedung ingin ia selesaikan secepat mungkin." lanjutnya kemudian.

"Saya rasa ini bentuk protes dari keluarga Duke Cladious pada Keluarga Kekaisaran atas keputusan Yang Mulia Kaisar pada forum pagi tadi."

"Keputusan apa?" tanya Rose kembali. Ia benar-benar kebingungan dengan topik pembicaraan yang tidak terduga dan masih belum ia ketahui secara pasti arahnya.

Pagi tadi Rose memang meminta para dayang yang biasanya menyampaikan berbagai informasi sekaligus berita terbaru padanya, untuk tidak membicarakan apa-apa, karena ia ingin beristirahat secara total. Namun sepertinya, ada berita penting pada pagi ini yang sudah ia lewatkan.

"Yang Mulia, seperti yang anda ketahui, kereta kuda yang membawa Sir Dwayne semalam jatuh ke dasar jurang perbatasan Kekaisaran Eleanor dan Kerajaan Timur."

Mata Rose seketika membulat, jantungnya sesaat seakan berhenti berdetak. Jelas sangat terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya.

"A-apa?"

Sesaat Rose terdiam, mata dan bibirnya perlahan mulai bergetar. Rasa sesak perlahan memenuhi rongga dadanya, diikuti seluruh tubuhnya yang kini seketika berubah tegang. Saking terkejutnya dengan apa yang baru didengarnya.

Andai saja apa yang baru didengarnya merupakan bagian dari mimpinya semata, pasti itu jauh lebih baik. Sulit bagi Rose untuk berpura-pura baik-baik saja, setelah mendengar bahwa Dwayne telah mengalami kecelakaan hingga kereta kudanya jatuh ke dalam jurang.

Padahal semalam kamu masih berbicara denganku, mengkhawatirkanku dan bahkan... menyatakan cintamu...

Kenapa pagi ini aku malah mendengar kabar buruk tentangmu?

The Abandoned QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang