I Lope You Pull Mr Will Chapter 12 Peraturan Baru

1K 107 5
                                    

Enjoy Reading

.....
...

Tangan William terkepal kuat untuk menyalurkan segala emosi. Seharusnya ia sadar jika semua ini memang ulah dua setan betina itu.  Rasanya William ingin berteriak dan mengumpati sang mama karna telah meracuni fikiran Zara.  Walau Zara bermulut ceplas-ceplos, tapi gadis itu tak memiliki keberanian seperti tadi jika tak ada seseorang yang mendorongnya. 

Dan dengan bodohnya ia terjebak oleh rayuan receh Zara. Sadar Will Zara masih bocah, ia takkan seperti Shean yang terjebak dengan gadis jauh dibawahnya.

Setelah mendengar semuanya William sudah merencanakan berbagai cara untuk menghentikan tidakan nyleneh Zara.  Ia harus mengambil tindakan tegas agar gadis belia itu tak melangkah semakin jauh.

ILUP Mr Will Chapter 12

......

Suara dentingan sudu dan piring keramik beradu memenuhi ruang makan. Semua terdiam menikmati menu dengan khidmat kecuali Zara, gadis itu hanya mengaduk makanan sambil menunduk serta bibir mengrucut. Kekesalannya pada sang suami membuat Zara tak bernafsu makan.

Sudut mata William sesekali melirik gadis di sebelahnya, bibir lelaki itu berkedut menahan senyum, ia masih ingat kekesalan Zara hingga gadis itu mencak-mencak tak jelas karna peraturan baru yang dibuat.

Insiden kemarin membuat William lebih waspada juga memberi pelajaran gadis itu agar berhenti berbuat ulah dan ternyata peraturan yang ditulis cukup membuat Zara kincep, mati kutu.

"Will, hari ini kamu ingin kemana? " tanya Sofia.

"Tentu saja ke kantor, kerja." jawabnya sambil meletakkan sudu mengelap bibir menggunakan kain lap yang telah tersedia.

"Kamu nggak usah kerja, ajak Zara jalan-jalan. Seperti pasangan yang melakukan honeymoon. Zara pasti bosen selama di sini dirumah terus."

" Pekerjaanku banyak, kenapa tidak mama saja. Aku lihat kalian berdua sangat cocok," sindir William.

"Zara itu istri kamu bukan istri mama, pokoknya mama nggak mau tahu kamu ajak Zara keluar."

Hembusan keras di keluarkan William, merasa kesal atas sikap pemaksa sang mama, tapi juga tak bisa membantah. Jika tak dituruti bisa-bisa kupingnya panas denger ceramah akbar sang mama.

"Masalah perusahaan biar papa yang tangani dulu, Will," saut Gerald memberi senyum tipis pada sang putra agar perdebatan cepat berakhir. 

********

Setelah perdebatan yang berakhir William mengalah Zara kembali ke kamar dengan antusias. Senyum tak pernah surut dari wajahnya. Jalan-jalan ke Bali merupakan impiannya waktu SMP dulu yang ndak kesampaian. Di tempat sekolahnya dulu selalu mengadakan tour ke Bali untuk semua murid anak kelas tiga, tapi karna larangan Budhe iapun mundur.

Berbeda dengan Monik yang sudah merasakan libur di berbagai kota yang indah. Dia tak pernah absen dari tour yang diaadakan sekolah. Dan sekarang keinginannya terwujud oleh suami bulenya.

Dengan cekatan Zara mengambil kaos oversize berlengan panjang juga hotpant. Ia pun menyambar sepatu cats untuk kenyamanannya.

Senyum di wajah Zara seketika surut saat melihat kertas besar yang tertempel di dinding. Kertas laknat itulah yang membuat mood Zara anjlok sampai sekarang juga sempat berdebat dengan William.

I lope U pull Mr. WillWhere stories live. Discover now