I Lope You Pull Mr Will Part 23 Suami Ndak Berakhlak

838 51 16
                                    

Assalamualaikum up lagi ya. Setelah baca tolong beri bintang sama komen yang bnyak biar daku semngat nulisnya. 🔥🔥

.

.

.

Suara berat itu membuat Zara terlonjak kagek.

"Astaghfirrullohhaladzim!" pekik Zara ketika melihat William sudah disampingnya.

" Mi-mi mister kenapa disini?" tanya Zara masih syok.

"Mau beli gudhek," jawab William asal. Tentu menjemput Zara. kenapa masih tanya.

"Dikampus ndak ada yang jualan gudhek Mister,"  timpal Zara menunjukkan mimik heran.

Jawaban Zara kontan membuat Luna menepuk jidat dan William mendengus. Astaga Zara ini bodoh atau lemot, telmi aduh semualah diembat sama dia.

"Saya tahu Zara!" menggeram kecil, "saya kesini jemput kamu."

"Oo.." bibir Zara membulat dengan kedua mata mengerjab lalu dalam sekejab berubah masam.

Ia ingat tadi marahan sama mister bulenya. Ndak bisa ia harus jual mahal. 'Kamu ndak boleh gampangan Zara,' bisiknya dalam hati

" Ndak usah, saya mau jalan sama Luna."

Pandangan William beralih kearah gadis yang dimaksud Zara. Tentu mendapat tatapan tajam dari lelaki asing disamping Zara membuat Luna serba salah. Berbagai pertanyaan muncul apakah lelaki ini kekasih Zara? Kalau memang  benar harus Luna akui Zara sangat hebat wajahnya aja polos tapi gebetannya bukan kaleng-kaleng, pria bule tampannya kebangetan, sampai ia lupa diri sesaat. Dilihat dari pakaian yang melekat ditubuhnya pria ini sangat kaya.

"Bener kamu mau ajak Zara jalan-jalan?" tanya William datar dengan sorot mata lekat. Luna meneguk ludah kasar, kenapa aura lelaki ini sangat menyeramkan lebih seram dari setan Naraka. Tampan sih tampan, tapi entah mengapa melihat tatapannya membuat nyali Luna menciut.

"Ya, kita mau ke mall," jawab Luna pelan "Anda siapanya Zara?" lanjutnya cepat. Akhirnya pertannyaan yang sudah ditahan dari tadi lolos juga, entah mengapa setelah mengatakan itu perasaan Luna menjadi sangat lega.

Kedua alis Willim naik keatas, melirik Zara sekilas. "Kakaknya Zara."

Mendengar jawaban lelaki di depannnya kedua mata Luna membulat terkejut sekaligus tak percaya, ia memindai wajah William lalu Zara sama sekali tak ada kesamaan. Tapi Luna tak ingin membahas sekarang ia akan bertanya Zara lain kali saja. Sementara Zara mencembik, kakak dari hongkong, wong suami istri kok. Mulut Zara sangat gatal ingin menyanggah, tapi ia ingat perjanjiannya bersama suami, maka gadis itu hanya kincep dengan bibir mengrucut semakin kesal.

"Jalan ke mallnya lain kali saja. Sekarang Zara pulang sama saya," tegas William tak ingin ada bantahan.

"Ndak mau, wong aku mau sama Luna. Mister ngapain sih kesini ganggu orang mau seneng-seneng aja." 

'Kamu sudah bener Zara meski ini hal yang sangat ditunggu-tunggu tapi  ndak boleh langsung luluh.  Kata mama Sofia ndak boleh jadi murahan.'

Reflek Luna mengangguk patuh. "Zar, aku lupa tadi mama nyuruh pulang cepet. Gue pergi duluan ya, By." Luna melambaikan tangan sekilas tanpa menunggu jawaban Zara pergi menuju mobilnya.

"Lo piye to Lun kok malah pergi duluan. Aku numpang ndak boleh?" teriak Zara.

"Lain kali saja," saut Luna tanpa menoleh. Zara berdecak kesal karna Luna tiba-tiba pergi padahal perutnya sudah lapar.

" Temen kamu sudah pergi, ayo pulang!" ajak William tak sabar.

" Semua gara-gara mister, coba Mister ndak muncul aku dah pergi sama Luna tadi," kesal Zara yang tak ditutup-tutupi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I lope U pull Mr. WillWhere stories live. Discover now