Akhir...! 04

2.6K 327 56
                                    

Yoo guys, akhirnya cerita ini Up juga hehe...
Udah lumayan lama ya gak Up,

Semoga kalian suka cerita ini...

Jangan lupa tekan Bintang biar saya semangat Up nya...^^














~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~














"Kau masih punya kami Haechan!" Winwin berseru, Haechan tersenyum.

"Ya, aku masih punya kalian." lirih Haechan dan pingsan.

"Haechan!" pekik semua orang, "Dia pasti kelelahan, Lucas baringkan dia di kamar Yangyang." Lucas mengangguk, dan menggendong Haechan, memindahkannya ke kamar Yangyang untuk istirahat.

.
.
.

Pagi itu, Haechan membuka mata. Dan orang yang pertama dia lihat adalah Yangyang. Ah, dia baru ingat jika semalam dirinya pingsan.

Mata Haechan menjelajah seisi kamar, anak ini mendapat kamar sendiri. Terkadang Haechan iri pada Yangyang, anak itu sangat di manja oleh semua hyungnya, berbeda dengan Haechan. Tapi dia sadar, itu semua karena ulah jahilnya. Haechan tahu kok, semua hyungnya juga sangat sayang sama Haechan, hanya penyampaian semua orang itu berbeda-beda.

"Huhh... Tapi sekarang semua tidak akan sama..." lirih Haechan mengingat insiden kemarin, dia terlalu terbawa emosi. Karena para member mengungkit orangtuanya.

Dada Haechan kembali sesak, apa yang harus dia lakukan sekarang? Ternyata, kehilangan orangtua sekaligus seperti ini rasanya. Menyakitkan.

"Ugh... Kau sudah bangun Chan?" Haechan menoleh dan mendapati Yangyang tengah mengerjapkan mata. "Iya, aku baru saja bangun."

"Hoaammm, ayo turun, Kun hyung pasti sudah masak..." ajak Yangyang di turuti Haechan, hei duo maknae! Kalian belum cuci muka tahu!

Saat turun ke dapur mereka melihat semua member sudah berkumpul di bawah, langsung saja keduanya duduk di meja makan.

"Hei! Kalian berdua belum cuci muka 'kan?" todong Xiaojun, keduanya tertawa lalu berjalan ke arah wastafel.

Drrtt... Drrtt...

Haechan melihat sekretarisnya menelfon, tanpa banyak bicara dia langsung mengangkatnya di sana. Semua menatap bertanya karena penasaran.

"Sekretarisku." jawab Haechan dan member mengangguk, mereka kembali fokus pada kegiatan masing-masing.

'Halo tuan..'

"Ya? Ada sesuatu?" tanya Haechan,

'Jika anda punya waktu, nanti malam kita akan ada pertemuan bersama Jaksa yang kita sewa. Untuk membahas masalah penggugatan.'

Haechan terdiam sebentar, mengingat jadwalnya yang padat hari ini. "Baiklah, pukul 11 malam nanti aku baru kosong. Katakan pada jaksa itu."

'Baik tuan,'

Panggilan di akhiri oleh Haechan, dia harus mulai mencari bukti kuat. Waktu hidupnya sebentar lagi, Haechan harus bisa menjebloskan mereka semua ke penjara sebelum mati.

Tapi, Haechan merasakan satu kejanggalan dalam tubuhnya, kini di dalam otak pintarnya bermunculan berbagai spekulasi.

"Ada apa Chan?" tanya Lucas setelah Haechan duduk lagi di meja makan, "Hanya mengatur waktu pertemuan dengan jaksa malam ini hyung," jawab Haechan.

"Begitu ya, nanti kalo butuh bantuan jangan sungkan. Kami pasti akan membantumu." seru Hendery menyemangati, Haechan mengangguk seraya tersenyum. Setidaknya di sini Haechan masih bisa tersenyum.

Akhir....! |HAECHAN|Where stories live. Discover now