Akhir...! 09

1.5K 162 37
                                    

Yoo, saya update!!
Sorry yaa kalo lama~
Pokoknya jangan bosen sama cerita ini hiks,
Jangan lupa juga buat tap Bintang!
See you~



























~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~






























Gadis itu selalu merasa sesak dan bimbang atas apa yang terjadi, takdir diantara keduanya sangatlah rumit.

.
.
.

Jaesin membuka pintu kamar sang adik, keningnya mengernyit dalam melihat kekacauan disana. Apa yang sudah terjadi disini?

"Kakak!" sontak Jaesin menoleh ke belakang, "Jiah!" dengan segera Jaesin memeluk adiknya.

"Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?"

"Ugh... Kakak minum ya?" tuding Jiah ketika mencium bau alkohol, Jaesin tersenggih.

"Dih, Kakak kan janji gak akan minum lagi!" marah Jiah, "hahaha, iya maaf ya?" cicit Jaesin.

"Sudahlah, Kakak ayo ganti baju dan makan malam. Jiah nunggu Kakak dari tadi," rengek Jiah di akhir, "tunggu dulu, siapa yang membuat kekacauan ini?"

Jiah menggigit bibir dalamnya kuat, apa yang harus dia katakan?

"Jiah, jawab Kakak,"

"Ugh... Itu Cherry ahjumma..." cicit Jiah, raut Jaesin menggelap, "wanita itu..." desisnya.

"Kau baik-baik saja kan?" seru Jaesin protektif, dia bahkan sampai mencengkram lengan atas Jiah kuat. "Kakak, tenanglah... Jiah baik-baik saja..."

Dengan sabar gadis itu melepaskan cengkraman sang Kakak, "syukurlah... Aku benar-benar akan gila kalau sesuatu terjadi padamu," ucap Jaesin seraya memeluk Jiah.

"Kakak... Berhentilah menyakiti dirimu sendiri," bisik Jiah dalam dekapan Jaesin, dia berusaha keras menahan tangisan yang akan pecah.

.
.

"Haechan...." panggil Winwin ketika mereka sampai di dorm, Haechan tersenyum, "hyung tolong rahasiakan ini ya? Soal penyakit kanker ku," bisiknya, Winwin terdiam.

"Tapi... "

"Aku yang akan memberitahu mereka nanti, tolong beri aku jeda..."

"Hah... Baiklah,"

"Terimakasih, aku duluan istirahat ya hyung," ujar Haechan dan pergi meninggalkan Winwin yang termenung di ruang tamu. Haechan bahkan mengabaikan member 127 yang sibuk menonton ketika melewati ruang tengah.

"Semoga semuanya baik-baik saja," monolog Winwin, tanpa berpamitan pria China itu pergi keluar dorm untuk pulang.

"Ada apa dengan anak itu?" bingung Doyoung, mau bagaimanapun sudah pasti dia penasaran.

"Palingan habis main ke game center sama Winwin," balas Johnny, "ah~ aku bosan!" Jaehyun berteriak,

Member 127 menghela nafas secara bersamaan, biasanya jam segini adalah waktu Haechan mengoceh. Dorm terasa dingin dan sepi.

"Kita maafkan saja dia? Aku... Tidak bisa lama-lama seperti ini," lirih Jungwoo, "ya, kita bisa memaafkannya setelah dia mengakui seluruh kesalahannya!" tukas Taeil dingin, karena memang Haechan selalu menyangkal semua tuduhan yang terarah padanya.

"Itu benar, setidaknya kalau dia mengakui salah satu saja, kita bisa memaafkannya. Kalau seperti ini, dia tidak akan pernah belajar..." sambung Taeyong sendu,

Akhir....! |HAECHAN|Onde histórias criam vida. Descubra agora