✗part 25↝︎[ Berdebat ]

491 155 366
                                    

Wanita dengan rambut terikat rapi sedang fokus melihat layar ponselnya. Ia tak sadar dengan kedatanganku. Aku langsung menarik rambut Xiaona hingga langkahnya ikut terbawa.

"Sst awh lepasin anjir, tangan lo najis!"

"Lawan, lawan, lawan, lawan" sorak Lufei beserta dua kawannya.

Aku berhenti menariknya didepan papan tulis. Menjadi sorotan beberapa murid yang berada disekitar.

"Lu sengaja 'kan fitnah gue biar dikeluarin dari sekolah? Ngaku!"

"Buktinya mana!" jawabnya yang membuatku berdecih.

"NGGA SERU KALO NGGA JAMBAK-JAMBAKAN.." teriak Lufei.

"DIEM LO KAMPRET!" Aku melempar penghapus papan tulis tepat mengenai jidat Lufei.

Xiaona tiba-tiba mendorongku. "Heh, lo harusnya jaga sikap di kelas gue!"

Aku mendorong Xiaona balik hingga tubuhnya terbentur ke dinding. Dan apa yang terjadi? Cewek itu malah pura-pura tak sadarkan diri.

"Ahaha lemah banget anjir, didorong dikit pingsan"

"Puas?" tanya seseorang membuatku menoleh ke sumber suara. Aku baru menyadari kedatangan Zeyu.

"Aelah Zey..dia tukang drama, masa lu percaya dia beneran pingsan"

"Lu kenapa tiba-tiba kek gini, Ra?"

"Gue ngga terima nama baik gue tercemar gara-gara dia"

"Kejahatan dibalas kejahatan?" tanyanya yang membuatku diam.

"Eh eh bantuin Xiaona, daritadi ngga bangun-bangun" pinta Xiufei terlihat cemas.

Zeyu segera mengangkat tubuh cewek itu dan menggendongnya. Aku hanya menyaksikan kepergian mereka hingga menghilang dari pandanganku.

"Ra, temenin gua ke UKS juga. Gegara lemparan lu headshot jidat gua jadi sakit"

Aku menoleh ke arah Lufei yang sedang mengelus-elus jidatnya. "Derita lu!"

Tanpa ku sadari ternyata seisi kelas sedang menontonku. Belum lagi kelas lain yang mengintip dari luar kaca jendela kelas.

. . .


Aku memasuki ruangan kamar mandi. Bercermin menatap wajahku yang nampak pucat. Ku kira wajahku jadi hitam gara-gara dihukum berjemur.

Krriririrrirriiiring.

Sial. Waktu istirahat sudah habis. Padahal aku belum sempat ke kantin.

Aku memegangi perutku. Entah kenapa perutku tiba-tiba terasa nyeri, seperti ada yang menusuk-nusuk. Apa jangan-jangan aku mag?

. . .

Kini aku berada di depan ruang UKS. Niatnya ingin memeriksa kesehatanku. Tetapi suara Zeyu yang terdengar dari dalam membuatku tidak berani masuk.

Aku mengintip sela-sela pintu UKS. Terlihat Zeyu sedang menyuapi Xiaona makanan. Aneh, padahal tangan cewek itu baik-baik aja.

"Lagi liat apa?" tanya Pak Han, mengagetkan saja.

"Ehhh bapak, ini saya lagi.. lagi.."

"Ouh kamu tadi baru saja jenguk Xiaona?"

"Nah itu hehe" jawabku terpaksa bohong.

. . .

Saat aku masuk kelas, tatapan semua murid kini tertuju padaku. Baru kali ini aku menjadi seleb sekolah.

"Ups! Ada cewek murahan. Ngga lama lagi dua garis biru ahaha" sindir Yun menertawakanku.

"Eh tapi--dia bisa nikah muda sama Zeyu, sedangkan kita?" tanya Meylan melirik Yun.

Famous Classmate || ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang