✗part 10↝︎[ Mati lampu ]

860 364 150
                                    


Aku berjalan menuju ruang tamu, terlihat televisi yang menyala. Lalu aku menghempaskan bokongku di sofa yang terasa empuk.

Wah ada camilan sama buah-buahan. Rasanya jadi pengen berkunjung tiap hari ke rumahnya, aku sangat dihargai. Tapi, orang tuanya mana? apa ngga ada dirumah?

Aku memeluk bantal sofa dan mulai menonton tv, dari suara musiknya ini terdengar seperti film horor. Pas banget saat hujan-hujan begini, harusnya lampu dimatikan biar makin mendalami filmnya.

Saat hantunya muncul di sertai suara yang bergedengkar mengagetkan, tiba-tiba lampu padam.

"LAURA.." suara Zeyu yang nyaring terdengar dari kejauhan.

Aku meraba tasku dan mengambil handphone didalamnya. Setelah senter hp ku nyalakan aku bergegas menghampiri Zeyu.

"Apa an?"

Zeyu membuka pintu kamar mandi, dan..
Aku langsung mematikan senter hp.

"Lah? napa di matiin?"

"Ck kenapa lu cuman pake anduk sepinggang hah! Sengaja ya biar gue liat perut lu?!"

"Lo pas mandi tadi lupa bersihin otak? Gua cuman minta ambilin senter"

Dari cara bicaranya kek bukan Zeyu. Apa sikapnya bisa berubah-ubah? Ah sudahlah.

"Cuman senter? Padahalkan lu punya kaki buat jalan"

"Semuanya gelap, kalo gua nyari senter tanpa penerangan dan tiba-tiba jatoh dari tangga terus meninggal gimana?. Apa lo bakal nyesel dan nangisin gua sepanjang hari?"

"Kalem, lagian gue juga udah bawa senter" ucapku menyalakan mode senter lagi.

"Tapi kalo liat badan lu agak meresahkan gitu ck"

"Makanya jangan di liat!" Zeyu mengarahkan pandanganku kedepan, lalu kami berjalan menuju lantai pertama.

Ding Dong..

Bunyi bel terdengar dari arah luar pintu.
Mengingatkanku pada film horor yang sebelumnya baru ku lihat.

"Kek di film horor tadi. Kalo kita buka pintu orangnya ngga ada, pasti itu makhluk astral" ucapku berbisik.

"Itu cuman film--"

"Ssst! Film kadang diambil dari peristiwa nyata"

Lalu kami perlahan melangkah ke arah suara bel yang sebelumnya berbunyi.

Dan..

/Klek

"Ngga ada orang" ucap Zeyu yang membuatku langsung memeluk tangannya.

"MAMA..abis ini kita bakalan dihantui sampai--DIE!"

Tiba-tiba lampu menyala. Aku melepas tangannya dan menjaga jarak.

"Ini kan paper bag dari toko langganan mama gua" Zeyu mengambil benda tersebut dan memeriksa dalamnya.

"Ouh ini pesanan gua tadi, buat lu"

"Lah jadi bukan makhluk astral?"

"Ya apalagi? Mungkin dikira kurirnya rumah ini lagi ngga ada orang, terus dia taruh disini"

"Oh, makasih" Aku menerima tas belanjaan yang bermerek sangat khusus, harganya pasti tidak dapat ku jangkau.

"Gue mau ganti pakaian dulu ya" ucapku yang ia jawab dengan anggukan.

"Gua juga mau ganti"

Aku berjalan ke dalam kamar mandi, lalu membuka tas belanjaan itu. Baju sweater pink dan rok mini berwana hitam, astaga pilihannya begitu feminim. Tapi, aku juga harus menghargai pemberiannya.

. . .

"Gimana?"

Aku berdiri dihadapannya, memakai pakaian yang ia beri dengan rambut basah terurai.

"Cantik" Pujinya yang membuatku tersenyum simpul.

Zeyu mengambil kertas yang terjatuh di lantai dan membacanya.

"Ini hasil ulangan lu?" Mendengar kata itu aku langsung merenggut kertas tersebut dari tangannya.

Gawat, nilai anjlok gue udah terekspos.

"Perasaan tadi Pak Han bikin soalnya ngga sulit"

"Otak kita beda"

"Malam besok lu bisa datang kesini, nanti gua ajari cara penyelesaiannya"

"Beneran?" tanyaku yang ia jawab dengan anggukan.

"Makasih ketua kelas.."

"Lain kali jangan bilang makasih lagi, gua bosen denger kalimat itu aja yang keluar dari mulut lu"

"Oke oke, gue pulang dulu ya"

"Hujan masih gerimis, yakin mau pulang?" tanyanya.

"Iyalah"

"Bentar gua ambilin payung dulu"

Tak lama, ia datang dan merangkul bahuku agar satu payung dengannya.

"Sebelumnya'kan gua udah bilang buat nganter lu pulang"

"Yaudah"

TBC.

Next Part.

"Buset lama amat, yok berangkat!" ucap Mingrui dan mengayuh sepedanya duluan.

_


Vote dong kak・ᴥ・

Famous Classmate || ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang