✗part 30↝︎[ having fun ]

465 116 226
                                    

Aku meminum susu kedelai hingga tandas setelah menghabiskan sandwich. Sedangkan Xiaohai masih mengunyah makanannya, sangat menggemaskan.

Jadi pengen punya adik kek Xiaohai. Eh tapi tante bilang udah anggap aku jadi anak. Berarti adiknya Zeyu adik aku juga ahaha.

Mama Zeyu terlihat berjalan ke arah dapur sambil membawa penuh plastik belanjaan.

"Ehh udah sarapan? Padahal mama beli in kalian bubur ayam"

"Aku mau makan bubur ma," sahut Xiaohai.

"Bentar mama salin ke mangkuk dulu."

"Biar ku bantu tan," ucapku sambil beranjak dari duduk.

"Ga perlu sayang, kamu duduk manis aja disana" ucap tante yang membuatku kembali duduk.

Kemudian mama Zeyu menghidangkan 4 mangkuk bubur ayam di meja makan. Masing-masing mangkuk dihadapanku, Zeyu, dan kedua adiknya.

"Laura kalau mau makan lagi jangan sungkan ya, anggap rumah sendiri"

"Iya tan makasih, tapi aku udah kenyang"

"Ooh yaudah. Xiaoyu nanti suapin adikmu, mama mau letakin bahan-bahan dulu"

"Baik ma,"

Kemudian Zeyu menyuapi adik bungsunya Yuan yuan. Mungkin kalau anak itu disuruh makan sendiri pasti belepotan.

"Kak, aku mau disuapin juga" ucap Xiaohai.

"Hanya satu suapan, sisanya makan sendiri" titah Zeyu yang membuatnya mengangguk.

"Aaaaa" Xiaohai membuka mulutnya dan disuapi oleh Zeyu.

"Kakak ipar ngga disuapin?" tanya Xiaohai setelah menelan buburnya.

Alisku mengernyit bingung, "Kakak ipar?"

"Kak Zeyu menyuruhku untuk memanggilmu--"

"Akh kenapa kakak menginjak kaki ku?"

"Ada nyamuk" jawab Zeyu.

. . .

Hari sudah menjelang sore. Aku menemani Zeyu bermain skateboard, dan menelusuri jalan komplek perumahan yang tenang.

Cowok itu menghentikan skateboard miliknya. "Kamu mau nyoba?"

"Mau sih, tapi ngga bisa"

"Biar ku ajarin. Sebelah kakimu letakin di atas sini"

"Eh tapi gue ngga bisa cara berhentinya, nanti nyusruk"

"Kamu berdiri aja di atas skateboard, biar aku yang narik" ucapnya yang ku turuti.

Zeyu menuntun sebelah tanganku, lalu ia berjalan hingga membuatku ikut terbawa. 

Kemudian setetes air jatuh mengenai lenganku. Aku mendongak melihat awan yang mulai menghitam.

"Keknya bentar lagi hujan"

Zeyu menoleh padaku, "mau pulang?"

"Mending ujan-ujanan"

"Kayak anak kecil aja" ucapnya terkekeh.

"Walaupun terkesan bocil tapi seru"

"Yaudah ngga jadi pulang"

"Yes!"

Tak lama, hujan deras mulai mengguyur wilayah ini. Di tengah jalan komplek perumahan yang sepi dan tidak ada orang lewat. Aku merasa bebas.

"Zey, gimana kalo kita lomba lari? Nanti yang kalah harus ngasih hadiah."

"Oke, batas larinya dimana?" tanya Zeyu. Aku berusaha melihat jalanan yang buram akibat derasnya hujan.

Famous Classmate || ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang