LISA'S TERITORIAL

1.2K 172 24
                                    




:Pimpin jalannya, Ahjussi." Titah Lisa, menghentikan langkahnya dan menatap si pengawal dari balik pundaknya. Terlihat dingin dan tidak tersentuh.



"Baik, Nona. Perhatikan langkah kaki Nona, di depan jalannya menurun dan cukup terjal." Dia bergerak maju memimpin jalan mereka menuju sosok yang sepertinya akan mendapat masalah dari sosok mungil di belakangnya. 'Semoga Tuan punya banyak Stok kesabaran.' Doa si pengawal untuk Tuannya.


Kehadiran mereka cukup menarik perhatian dari banyak kru yang tengah sibuk berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada yang hanya menoleh, hingga ada yang memilih untuk berhenti melakukan aktifitas mereka saat melihat kehadiran seorang Idol besar di lokasi Shooting mereka.


Lalisa Manoban atau banyak di kenal dengan Lisa Blackpink, Idol A+ yang tentu saja memiliki popularitas besar di kalangan industri hiburan Korea kini tengah berdiri dengan gestur percaya diri di lengkapi dengan wajah ramahnya. Ia terlihat tidak terintimidasi oleh semua tatapan mata kepadanya. Berjalan dengan langkah elegan, Lisa akhirnya berhasil menarik perhatian sosok yang memang di carinya.


Gongyoo menyipitkan matanya, lama mengamati pemandangan yang ada di hadapannya, Seolah tengah menelisik hati wanita kesayangannya itu melalui ekspresi wajahnya yang terlihat terlalu tenang. Gongyoo tahu ini bukan pertanda baik. Menghela napasnya tenang, pria itu kini beranjak dari duduknya dan melepaskan sentuhan pada lengannya. Sentuhan yang bahkan Gongyoo tidak sadari sebelumnya, Sentuhan dari Seo Yeji; Lawan mainnya kali ini.


"Sayang? Sebuah kejutan," Katanya tenang, namun penuh antisipasi dengan segala kemungkinan yang akan di lakukan wanitanya itu.


"Kau tidak suka, Oppa? Apa aku mengganggu?" Pungkas Lisa cepat dengan nada manjanya. Lisa tetap berdiri menjaga jarak dari posisi Gongyoo saat ini.


Gongyoo tidak akan memprovokasi Lisa sekarang. Banyak mata yang menyaksikan mereka, dan membuat Lisa marah di muka umum adalah kebodohan yang tidak akan pernah Gongyoo lakukan saat ini. "Bagaimana bisa kau menggangguku, Princess? Kemarilah," Gongyoo mengulurkan tangannya, terlihat hangat namun di mata Lisa itu bagaikan sebuah titah terselubung.


Namun, bukan sambutan tangan yang Gongyoo dapat kali ini. Lisa memang seperti sengaja memancing emosi Gongyoo dengan perbuatannya. Lisa memeluk tubuh Gongyoo tanpa tahu malu, di depan semua kru dan pemain yang ada di lokasi; membuat yang melihat kemesraan mereka berseru senang dan tidak sedikit yang berteriak histeris karena malu melihat keintiman mereka. "Enak ya bermesraan di sini?" Desis Lisa tajam tepat di telinga Gongyoo.


Tangan besarnya kini menyentuh wajah mungil Lisa, menatapnya intens dengan senyuman yang bisa memabukkan siapa saja yang melihatnya. "Jangan melakukan hal yang tidak berguna hanya karena alasan kekanak-kanakan. Kau tidak bisa melawanku, Princess. Tidak di sini." Sebuah ancaman terbisik dari mulut rapat Gongyoo yang masih menorehkan senyum manis untuknya.



Perkataan Gongyoo itu membuat Lisa mengangkat alisnya, tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya akan apa yang bisa pria itu lakukan di depan semua orang di sini. "Aku hanya merindukanmu, Oppa. Jangan berlebihan," Balas Lisa dengan ekspresi merajuk yang menggemaskan.


Sebuah suara berdeham menginterupsi kemesraan palsu mereka. menatap dari balik punggungnya. Lisa melihat seorang pria tengah menatapnya dengan ekspresi wajah takut-takut. "Ma-maaf menganggu kalian. Saya ingin memperkenalkan diri, Saya sutradara di sini. Salam Kenal Lisa-ssi. Saya penggemar anda!" Berdiri dengan kikuk, si sutradara ternyata tanpa sadar memancing kemarahan dari Gongyoo.


"Terima kasih sudah menyukaiku. Mohon bantuannya untuk kekasihku ini." Lisa melepaskan pelukan di tubuh Gongyoo dan beralih untuk bersalaman dengan pria berwajah hangat itu. "Apa aku menganggu? Mian... kebetulan tadi aku berada tidak jauh dari sini, jadi kukira mampir sebentar untuk memberinya semangat adalah ide yang bagus."


"Ani-ya! Kami sangat senang anda mau menyempatkan datang kemari. Bo-bolehkan kami minta foto bersama?" Pintanya masih gugup.


"Tidak." , "Tentu..." Gongyoo dan Lisa menjawab bersamaan. Sebelum Lisa bisa kembali bersuara, Gongyoo kembali mengambil kendali. "Kekasihku tidak bisa sembarangan untuk berfoto. Kalian tahu peraturan ketat seorang Idol, bukan? -Sayang, kau sudah makan?"


"Mian. Bagaimana dengan tanda tangan saja?" Lisa memandang tidak enak hati pada si sutradara. "Dan ada beberapa Souvenir di mobilku, Nanti managerku akan memberinya untuk anda." Lanjut Lisa dengan senyuman yang bisa menghangatkan semua hati yang melihatnya.


"Tentu, Lisa-ssi. Terima kasih banyak. Mari kita makan siang bersama! Maafkan karena tidak tahu kalau anda akan datang kemari, makanan yang tersedia mungkin tidak sesuai seleramu."



"Ani-ya! Aku memakan apapun! Apapun akan kumakan!" Jawab Lisa namun menatap ke arah Gongyoo. Terlihat ambigu hingga Gongyoo pun harus mengernyitkan wajahnya bingung.



"Mari kalau begitu," Lisa di arahkan untuk berjalan mengikuti pria itu. Bersalaman dengan hampir semua kru dan pemain yang berpapasan dengannya; dengan tetap di awasi oleh Gongyoo di belakangnya.


"Annyeong. Perkenalkan aku Yeji. Seo Yeji. Aku pemeran utama wanita di sini, Pasangan Gongyoo Oppa." Sebuah sapaan ramah mengalun di telinga Lisa.



Lisa menyambut uluran tangannya dengan begitu tenang, "Annyeong. Saya Lisa. Kekasih Pasanganmu di drama ini."Katanya telak hingga membuat si wanita bernama Yeji itu sempat terdiam beberapa saat.


"Sayang, Mau makan apa?" Gongyoo merasakan ketegangan di antara dua wanita di hadapannya.


"Apapun, sayang. Tapi aku mau di suapi seperti biasa," Jawab Lisa dengan tetap tersenyum menatap Yeji yang semakin keki di tatap intens oleh Lisa.


"Aku duluan ya, Oppa." Ucap Yeji dan dengan mudahnya kembali menyentuhkan telapak tangannya tepat di dada bidang Gongyoo. Sengaja membuat gerakan menggoda di sana, tanpa merasa sungkan pada Lisa seakan tengah menabuhkan genderang perang.


"Nona Seo." Panggil Lisa menghentikan langkah wanita itu meninggalkan mereka. Lisa lalu bergerak maju dan menatap dingin ke arah wanita itu. Sebuah tindakan yang sukses memancing perhatian semua orang yang ada bersama mereka. "Kau tahu? Produksi Film ini 100% di danai oleh kekasihku. Dan Kekasihku ini begitu mencintaiku hingga akan melakukan apapun keinginanku." Lisa menatap Ke arah Gongyoo seakan meminta persetujuan dari pria tegap di sampingnya itu. Mendapat anggukkan tegas dari Gongyoo sebagai jawabannya, Lisa melanjutkan, "Kalau kau masih mau bekerja dalam project ini; dan mengingat semua kontroversimu, Kukira kau tidak akan mempertaruhkan hidupmu hanya untuk melawanku. Jadi... Tolong jauhkan tangan kotormu itu dari tubuh kekasihku, atau... Aku akan memintanya untuk mengganti si pemeran utama wanita di project ini."Katanya dingin, Lalu melangkah pergi meninggalkan Yeji yang membatu tidak berkutik.


"Sayang, ini ada Jjajangmyeon. Kau mau?" Gongyoo mengisyaratkan Lisa untuk mengikutinya. Tersenyum dengan penuh kebanggaan pada kekasih kecilnya ini.



"Jangan besar kepala, Oppa. Aku hanya menjaga teritorialku saja." Bisik Lisa yang hanya bisa di dengar mereka berdua.


Gongyoo mengangguk seolah paham ke arah Lisa, lalu bergerak dengan memeluk tubuh kekasihnya itu. "Biarkan aku besar kepala setidaknya untuk satu minggu ini, Princess..." Pintanya dengan terkekeh.


Lisa mengerutkan keningnya, mengawasi wajah Gongyoo yang seketika terlihat begitu sumringah, sebelum akhirnya menghembuskan napas keras seolah menyerah menghadapi keanehan pria itu. "Lakukan apapun mau-mu, Oppa."














🌈🌈🌈TBC🌈🌈🌈

Love MoneyWhere stories live. Discover now