27. Happy Birthday 2

184 35 0
                                    

.

.

.

Ini 2k words, jadi disarankan bacanya bener-bener pas lagi longgar ya.

.

Tw 17+

.

Happy reading :)
.

.




















"Papaaaa!", seongmin berteriak senang ketika tau yunseong sudah datang dan sekarang berada di meja makan. Seongmin langsung berlari dan naik dalam gendongan yunseong.
Minhee yang memang sedari pagi membantu bi inah didapur, ternyata tidak tau keberadaan yunseong di meja makan tersebut. Minhee tiba-tiba teringat kejadian waktu malam ditangga ketika seongmin memanggil papanya.

"Haduh.. kenapa deg-degan ku malah gak karuan gini sih?", gumam minhee pelan, sangat pelan. Agar bi inah tidak mendengarnya. Karna rasa deg-degan nya, minhee sampai tidak fokus memotong wortel hingga dia harus mengiris telunjuknya sebagai ganti wortel.

"Aww!", minhee mengaduh kesakitan. Tapi dengan cepat juga dia menutup mulutnya agar tidak ketahuan. Terlambat, bi inah tau kalo jari telunjuk minhee terluka.

"Mas minhee! Aduh, jarinya kenapa bisa berdarah gitu. Sebentar bibi ambilan obat."

"Gak usah bi. Gapapa. Cuma luka kecil aja kok. Nanti juga ketutup. Aku mau bilas jariku sebentar.", minhee menolak untuk diobati lukanya. Dia pergi menuju wastafel untuk membasuh darahnya yang terus mengalir. Yunseong dan seongmin yang mendengar jeritan minhee, langsung menuju dapur. Seongmin yang hendak mengeluarkan suaranya, ditahan oleh yunseong. Dan yunseong memberi isyarat pada bi inah untuk membawa seongmin keluar terlebih dulu.

"Aku kenapa sih bisa gak fokus gini. Aduhh perih.. huuhh huhh huhhh.", minhee meniup lukanya yang sudah dibilas air. Namun, darahnya tetap tidak mau berhenti. Yunseong yang sudah siap dengan kotak obat ditangannya, langsung menarik tangan minhee. Tanpa suara, dia mengobati dan membalut luka minhee.

"Bi inah, gak usah. Aku gapapa kok. Beneran. Ini cuma sakit biasa. Nanti juga sembuh sendiri kok. Udah bi gapapa.", kata minhee yang mengira bi inah sedang mengobati lukanya.

"Bi inah lagi nganter seongmin ke indomart. Gak usah sok kuat. Kalo sakit bilang aja sakit.", ucap yunseong setelah selesai membalut lukanya.

"Yunseong, kamu sejak kapan ada disini?", belum selesai deg-degan yang tadi. Sumber jantung minhee gak karuan sudah muncul lagi.

"Sejak bangun tidur gue udah ada di meja makan. Terus denger lo teriak, gue langsung kesini. Lo lagi mikir apa? Sampe salah motong gitu.", yunseong berbalik tanya.

"Bukan urusan kamu."

"Urusan aku."

"Mana bisa kayak gitu. Emang aku siapa kamu?"

"Ohh.. harus jadi siapa dulu? Oke." Yunseong berjalan, mendekati minhee hingga minhee mentok tidak bisa mundur lagi karna ada wastafel.

"Ka-kamu mau ngapain?", tanya minhee saat bisa merasakan nafas yunseong.

"Jadilah istriku dan mama untuk seongmin." Yunseong sedang dalam keadaan sadar 100% berkata seperti itu pada minhee. Sejak kejadian semalam, yunseong terus mencoba memahami perasaannya sendiri. Dan dia sudah menemukan jawabannya.

Blind Is BeautifulWhere stories live. Discover now