59. The Reason

88 9 6
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.




















Sore ini terlihat seongmin dan minhee sedang sibuk di taman belakang rumah. Sepertinya seongmin ingin belajar menanam dan merawat tanaman. Semenjak dia sering menemani minhee saat di taman belakang, dia sangat ingin mengetahui sedikit dasar-dasarnya.

Minhee dengan senang hati memberitahu calon anaknya ini. Seongmin memiliki daya tangkap dan daya ingat yang cukup baik, maka dari itu minhee tidak perlu mengulang berkali-kali apa yang dijelaskan pada seongmin. Disinilah letak kagum minhee yang sekian kalinya pada yunseong. Entah karna memang seongmin meniru sang papa yang sangat pintar atau seongmin sudah di didik dan diberi asupan makanan yang benar. 

Keduanya tidak masalah bagi minhee melihat pertumbuhan seongmin belakangan ini. Minhee memperhatikan seongmin yang sedang mempraktikkan apa yang sudah diajarkannya layaknya seperti seorang ibu yang sedang memperhatikan anaknya mencoba sesuatu yang baru. Sangat antusias.

Jika seongmin mengalami kesulitan, minhee langsung menghampirinya. Membantunya untuk keluar dari kesulitannya lalu kembali memperhatikannya. Saking antusiasnya, mereka berdua sampai tidak sadar akan kedatangan seseorang yang sudah bersandar di pintu dengan kedua tangannya masuk kedalam saku celana.

"Ma, kenapa sih mama suka banget berkebun? Padahal kotor." seongmin ensiklopedia kembali. Sebenarnya seongmin sudah pernah menanyakan ini pada yunseong. Tapi yunseong menyuruhnya untuk bertanya sendiri pada minhee. 

"Karna suka? Mama itu jika sudah suka sama sesuatu, mama bakal merawat dan menjaga sesuatu itu dengan baik. Seongmin tau gak kenapa bunga itu indah?" kini giliran minhee yang bertanya. Seongmin menghentikan kegiatannya sebentar untuk berpikir, 5 detik kemudian seongmin menggeleng lucu.

Minhee tertawa kecil, "Bunga itu indah karena dia dirawat dan dipelihara oleh orang yang tepat. Bunga juga bisa diibaratkan sebagai manusia. Jika bunga itu tidak indah, tidak akan ada orang mau melihat ataupun merawatnya. Sebaliknya, jika bunga itu indah, pasti banyak orang yang akan melihatnya dan akan mau untuk merawatnya."

Minhee berdiri dan berjalan menuju tanaman liar yang sekarang ini malah menjadi tanaman hias yang cantik di kebun kecilnya itu. "Lihat ini. Tanaman ini salah satu tanaman liar. Jika tanaman ini tidak dirawat, dia bisa merambat dengan tidak beraturan dan bisa merusak tanaman atau bunga yang ada disekitarnya."

Walaupun minhee tidak tahu apakah seongmin dapat memahami kalimatnya apa tidak, tapi dia berharap jika suatu saat nanti dia akan ingat dengan apa yang sudah dia sampaikan hari ini.

Blind Is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang