50. 🧐

103 21 9
                                    

.

.

.

.

.

.

.






































Minhee dan para penculik telah sampai disebuah rumah besar yang letaknya sangat jauh dari rumah yunseong. Dan, minhee juga terasa asing dengan daerah dia berada sekarang. Sebelum turun dari mobil, mata minhee ditutup oleh penculik tersebut sesuai dengan perintah sang bos. 

"Kenapa mataku ditutup segala?", tanya minhee kebingungan.

"Ini perintah. Gak usah banyak tanya kamu.", jawab penculik tersebut.

Minhee hanya diam. Dia hanya mau selamat dan ingin bertemu dengan yunseong, seongmin dan para sahabatnya. Tapi, minhee juga bertanya-tanya dalam hatinya, siapa orang yang menculiknya? Apakah minhee pernah berbuat salah yang sangat fatal hingga si penculik ingin membalas dendam padanya? Segala sesuatunya kan bisa dibicarakan baik-baik tanpa melakukan hal seperti ini. 

Minhee kini sudah berada diruangan yang dia sendiri tidak tau. Dalam kondisi mata yang masih tertutup, dia mendengar suara langkah mendekat kearahnya dan menyuruh penculik yang membawa dia untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

"Minhee.. gimana rasanya udah bisa ngeliat lagi?", tanya orang itu pas ditelinga minhee.

"Kamu siapa? Terus kenapa aku diculik?", minhee berbalik tanya.

"Kamu gak tau siapa aku? Ahhh.. aku lupa.. orang seperti kamu, mana mungkin mengenaliku. Ya kan?"

"Maksud kamu?"

"Orang yang hanya memandang ketampanan untuk dijadikan seorang pendamping. Itu kamu, Kang Minhee. Dari SMA sampai kuliah, kamu dikelilingi banyak wanita cantik dan pria tampan. Hingga pada akhirnya, kamu berpacaran dengan woobin dan diputuskan setelah berpacaran selama  ... tahun karena kamu buta."

"Kamu itu siapa? Kenapa bisa tau tentang aku? Kamu seorang penguntit!",  minhee berteriak. Dia kaget. Orang yang bersamanya ini tahu semua tentang minhee. 

"Sstt.. sstt.. Kang minhee., aku bukan seorang penguntit. Aku suka sama kamu dari dulu. Aku hanya ingin kamu jadi milikku sepenuhnya. Dan orang lain gak boleh ada yang merusak keinginanku. Termasuk hwang yunseong, kekasihmu sekarang."

"Sialan! Cepat buka penutup mataku, biar aku tau orang bedebah seperti apa yang bermain kotor seperti ini untuk mendapatkanku.",  minhee hanya bisa diam ditempatnya karena tangannya yang diikat dan matanya yang ditutup.

"Tentu saja aku akan melepaskan penutup matamu dan juga melepas ikatan yang ada ditanganmu. Tapi.. dihari ketika kita menikah, hahahahaha."

"Apa katamu? Menikah?! Jangan mimpi! Aku tidak akan menikah denganmu! Dan aku yakin, yunseong akan segera menemukanku dan memberimu pelajaran!", minhee mencoba sebisa mungkin untuk melepaskan ikatan ditangannya. Walaupun sedikit mustahil, setidaknya dia mencoba.

"Ck ck ck ck.. coba saja. Jika yunseong berhasil menemukanmu, pilih yunseong atau seongmin yang akan menghilang. Ingat ya minhee, aku tidak main-main dengan ucapanku. Aku sudah menahan semua ini dari dulu.  Untuk sementara ini, anggap saja kau mengalami kebutaan lagi. Ini juga sebagai balasan rasa iriku karna yunseong yang kamu lihat untuk pertama kali, bukan aku.", kata orang itu lalu pergi meninggalkan minhee sendirian diruangan tersebut.

Blind Is BeautifulHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin