39. Sick

158 26 0
                                    
























"Apa?! Minhee masuk rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?!"

"Dia dan anak dari pengusaha itu diserang bos. Saya sudah mencari tau siapa dalang dibalik itu. Mamanya sendiri yang melakukannya."

"Mamanya sendiri? Maksud kamu, mama dari yunseong sendiri?"

"Benar bos. Dia menginginkan cucunya, tapi anaknya tidak memberikannya."

"Wow.. menarik sekali."

"Tapi bos.."

"Tapi apa?"

"Minhee juga masuk dalam incarannya. Jika dia tidak bisa mendapatkan cucunya, minhee sebagai gantinya."

"Sial! Kenapa bisa begitu?"

"Karena, dia mengira bahwa minhee juga orang kepunyaan anaknya. Jadi, dia tidak akan segan-segan mengambil semua kepunyaan anaknya jika anaknya tidak menuruti perintah atau permintaannya."

"Ini pasti karna minhee sudah menjalin hubungan dengan yunseong. Sial! Cari tau kapan dia pulang dari rumah sakit dan kembali mengajar. Aku akan segera menemuinya."

"Baik, bos."

.

Kepulangan seongmin membuat kamar yang ditempati minhee kini menjadi sepi. Biasanya, seongmin akan menghampiri ranjangnya dan duduk bersila menghadap minhee. Entah bercerita atau mengajak minhee bermain.

Kini hanya tinggal minhee sendiri. Seperti saat ini. Ketiga sahabatnya tidak bisa menemaninya karna ada urusan yang begitu mendesak. Yang dilakukan minhee hanya duduk bersandar ditemani suara tv menyala.  Sungguh bosan.

Ditengah kebosanannya, tiba-tiba dia mendengar pintu kamarnya terbuka. Batin minhee, ini bukan waktunya dia minum obat. Apakah itu sahabatnya? Mereka bilang baru bisa datang jam 7 malam nanti. Itupun hanya minseo. Terus, yunseong? Tidak mungkin. Pagi tadi dia sudah telfonan dengannya bahwa dia akan sangat sibuk hari ini dikantor dan kemungkinan tidak bisa menjenguknya. Jadi siapa yang datang?

Suara tv perlahan mulai mengecil. Seperti ada seseorang yang memegang remote tv untuk mengendalikannya. Minhee semakin penasaran dan sedikit takut. Dia mencoba untuk biasa saja.

"Siapa? Dokter ong? Suster daehwi?", minhee mencoba memanggil nama mereka. Siapa tau memang mereka yang datang. Tapi nihil. Tidak ada jawaban.

Minhee mulai menegakkan duduknya. Pikirannya mulai menebak-nebak siapa yang datang menjenguknya? Apakah para preman itu lagi? Sungguh minhee masih takut.

"Kang minhee-ssi?", suara halus namun tegas terdengar jelas ditelinganya.

"Si-siapa kamu?", minhee mulai meremat selimutnya. Dia sangat asing dengan suara ini. Dia belum pernah mendengarnya.

"Kamu tidak mengenalku? Padahal kamu lagi mengencani anakku. Ckckck, dasar buta."

Deg!

Seketika bibir dan lidah minhee terasa kelu. Apakah dia ibu dari yunseong? Jika benar, dia bersyukur bisa bertemu dengannya sebelum dia meminta bertemu pada yunseong. Tapi dari nada bicara yang didengarnya, terdengar jelas bahwa wanita itu tidak suka terhadapnya.

"Aku yakin, kalo yunseong belum menceritakan apapun padamu tentangku. Tapi, kedatanganku kali ini bukan ingin memberitahumu siapa aku. Aku hanya ingin kamu membujuk yunseong untuk memberikan seongmin padaku dan setelah itu kamu harus menjauhi yunseong. Dia sudah kujodohkan dengan orang yang layak untuknya. Bukan dengan orang buta sepertimu.", ucap eunbi. Eunbi mendatangi minhee tanpa sepengetahuan yunseong. Mudah baginya untuk menemukan informasi keberadaan minhee dan kesibukan anaknya dikantor.

Blind Is BeautifulWhere stories live. Discover now