02 | HE IS THE BOSS!

4.3K 138 0
                                    

Yeyy balik lagi wkwkwkw

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeyy balik lagi wkwkwkw

Vote cerita ini ya gais!!! Komen komen di setiap babnya ya😝😝

Pria itu secara tiba – tiba melilitkan kakinya di leher Napi kurus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria itu secara tiba – tiba melilitkan kakinya di leher Napi kurus. Kemudian dengan mudah membalikan posisi sehingga Aithan berada di atas dada lawan. Tangan kirinya mencekik leher si Napi kurus kuat – kuat, seolah tidak memedulikan jika dia akan mati. Membunuh seseorang sudah menjadi bagian dari hidup Aithan. Kalau memang saat ini Aithan harus membunuh lagi, ia benar – benar tidak merasa keberatan untuk melakukannya.

"Bukan hal sulit bagi gue untuk ngebunuh lo." Satu kaki Aithan bergerak lurus, berusaha meraih sekotak rokok miliknya yang tergeletak di tanah akibat serangan tiba – tiba dari Napi kurus di bawahnya.

"Kalo pun lo mati, dia semua juga gak bakal peduli." Aithan menunjuk sekerumunan narapidana yang sedang menonton mereka berdua.

Setelah berhasil mendapatkan rokok miliknya, tangan kanan Aithan membuka rokok itu, lalu mengeluarkan korek di saku celana slim fit yang masih ia gunakan.

"Lo pikir, lo siapa? Gak lebih dari sampah masyarakat yang udah gak berharga di dalam lapas ini." Aithan mengarahkan pematik api miliknya ke ujung rokok yang sudah diapit bibirnya, "dan tinggal nunggu waktunya tiba, lo bakalan mati seperti Napi yang lain."

Seketika ruangan besar itu hening. Meninggalkan semua keributan yang terjadi beberapa menit lalu. Mereka semua menatap Aithan dengan berbagai macam sorot. Ada yang hanya diam sebagai penonton, ada yang menatap sambil melotot karena melihat tingkah Aithan yang dianggap terlalu songong, ada juga yang bersiap hendak menyerang Aithan saat cowok itu lengah.

Aithan menghisap kuat-kuat rokok miliknya, lalu dihembuskan asap rokok itu ke udara. Dengan pelan, diapitnya rokok itu di antara jari telunjuk dan tengah dan diarahkan tepat di sebelah pipi lawan.

Sontak saja hal itu membuat si napi kurus ketakutan. Jarak ujung rokok dan kulitnya benar-benar dekat. Tidak sampai satu senti rokok itu didekatkan, maka kulit pipi si napi kurus akan tersulut ujung api rokok. Ingin menghindar pun sulit. Aithan mencekik lehernya dengan kuat.

"Kevin, rakyat biasa yang kerja jadi bandar narkoba di kampung. Biasa dipanggil Ceking. Konsumen sekaligus perantara untuk anak-anak sekolah. Boleh lo di luar sana jadi bandar narkoba, tapi di sini lo bakalan jadi babi peliharaan gue!" ucap Aithan dengan kejam.

The Mafia and His DoctorWhere stories live. Discover now