04 | LORD OF THE DEATH

3.4K 125 5
                                    

Yuhuuuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuhuuuuuuu

Aithan muncul nih gaisss🤣
Vote cerita iniiiii
Komen jugaaaa

Aithan muncul nih gaisss🤣Vote cerita iniiiiiKomen jugaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk beberapa saat Olivia sempat terperangah. Bagaimana bisa manusia dengan tampilan sempurna seperti dia bisa ada di dalam sini? Tidak hanya wajahnya yang tampan, bahkan dari otot – otot kekar yang mencetak baju tahanan berwarna oren cerah itu semakin membuatnya begitu seksi. Di sana, Olivia bisa melihat Aithan sedang duduk di sebuah sofa single usang dan berlubang. Memainkan pemantik api sambil sesekali mendekatkan bara api pada telapak tangannya, seolah hal itu bukan sesuatu yang menyakitkan.

Siapa dia?

"Gue bilang lepas, ya, lepas, Babi!" Olivia tersentak ketika mendengar teriakan Aithan.

Pria itu beranjak dari sofa, berjalan pelan tapi santai ke arah Condet yang masih diam mematung. Mengeluarkan pisau lipat andalannya, lalu memainkan benda itu dengan cara menggores pelan di telapak tangan. Begitu pelan dan mengerikan.

"Lo tau membunuh orang bukan hal yang sulit bukan gue." Aithan terus mendekat.

Condet masih diam mematung dengan kekagetannya. Rasanya baru kali ini Aithan mau membela seseorang sejak masa kepemimpinannya sebagai Lord of the Death. Biasanya dia justru dengan senang hati membiarkan anak buahnya saling membunuh.

"Lepasin atau telinga lo gue potong!" sentak Aithan marah. Lantas pria itu mempercepat langkahnya ke arah Condet. Genggaman pisau lipat di tangannya semakin mengerat, begitu juga dengan sorot mata tajam ketika melihat Condet masih tidak melakukan perintahnya.

"I ... Iya, Bang." Buru-buru Condet melepas cengkraman pada tengkuk belakang Olivia dan beringsut menjauh beberapa langkah.

"Denger gue baik – baik." Aithan menodongkan ujung pisau lipat miliknya di kulit leher Condet.

"Lo!" Satu tangan Aithan yang lain menunjuk semua Napi yang kembali membentuk sebuah kerumunan, "atau pun lo semua."

"JANGAN PERNAH ADA YANG NYENTUH DIA." Telunjuk Aithan terarah pada Olivia, "Lo semua, sekalipun cuma nyentuh seujung kuku. Gue bunuh lo, saat itu juga!"

The Mafia and His DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang