12| SELAMAT TINGGAL

1.7K 120 29
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Selamat Sore yang benar – benar sore, Dokter Oliv," sapa Bripka Adam sembari tersenyum lebar.

Sedang Olivia justru terperanjat kaget, ketika mendapati Bripka Adam sudah berdiri di depan ruangannya. Untuk beberapa saat ia sempat bertanya – tanya, hal apa yang membuat pria manis itu berdiri di depan ruangannya, alih – alih langsung pulang. Namun akhirnya Olivia menemukan jawabannya sendiri, lantas menepuk dahi pelan. Pria dihadapannya itu menawarkan diri untuk mengantar Olivia pulang, beberapa jam lalu. Ia menoleh kanan dan kiri, memastikan tidak ada siapa pun di sekitar mereka. Olivia tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman.

"Selamat Sore." Olivia membalas seadanya. Setelah memastikan ruangannya terkunci, Olivia segera memasukan kunci tersebut ke dalam tas.

"Terkait ajakan Bripka Adam, sepertinya tidak perlu repot – repot. Saya bisa pesan taksi online." Olivia menyuarakan penolakannya.

Sebisa mungkin Olivia tetap menjaga kalimatnya agar tidak menyakiti hati Bripka Adam. Sehalus dan sesopan mungkin. Bagaimanapun pria itu pernah berbaik hati menolongnya dan Olivia berhutang budi akan hal itu. Akan tetapi untuk tawaran pulang bersama, rasanya mereka tidak sedekat itu sampai harus mengetahui alamat rumah satu sama lain. Terlebih Olivia sama sekali tidak tertarik membiarkan orang lain tahu alamat tinggalnya. Semakin sedikit orang lain tahu alamat tinggalnya, semakin tenang juga kehidupan baru Olivia di Bali.

"Naik taksi online di jam seperti ini pasti lama nunggunya, Dokter. Sudah jam kantor pulang, soalnya."

Bripka Adam masih berusaha ternyata, batin Olivia.

Olivia mengamati penampilan pria dihadapannya. Secara penampilan, Bripka Adam memang jauh berbeda dengan mantan kekasihnya. Wajahnya manis, badan menjulang tinggi, dada bidang dan bahu lebar. Sangat menggambarkan polisi yang kuat dan rajin berolah raga. Sedangkan mantan kekasihnya berprofesi seorang Dokter Bedah. Alih – alih mempunyai wajah manis berkulit sawo matang eksotis seperti Bripka Adam, mantannya justru berkulit putih pucat. Dia juga berasal dari keturunan chinnese. Tampan dan bermata sipit.

Meski begitu Polisi dan Dokter tidak bisa disamakan, mereka mempunyai daya tarik masing – masing. Kalaupun diajak bepergian pun, keduanya juga tidak memalukan. Hanya saja, setampan apa pun mereka, untuk saat ini Olivia tidak ingin menjalin hubungan dengan seorang pria.

The Mafia and His DoctorWhere stories live. Discover now