06 | PELAMPIASAN

3.4K 108 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aithan comback nih!!!!

Votenya mana dulu dong🤣

Komen komen ya❤️❤️❤️

Perlahan, satu persatu Napi yang ada di dalam lapas mulai mengelilingi Lord of the Death. Suasana kantin pagi itu begitu ramai akibat aksi sang penguasa. Tanpa mempunyai belas kasih pada korban, pria itu terus memukul hingga banyak darah keluar dari tubuh korban. Tidak peduli sekali pun korban yang dipukulinya adalah salah satu petugas lapas. Wajah pun sudah tak bisa dikenali lagi, terlalu banyak aliran darah merembes dari mata, hidung, mulut dan luka – luka di sekitarnya.

Keringat sudah membahasi tubuh kekar Aithan yang memang dibiarkan topless tanpa sehelai kain, membuat tubuh kekarnya tercetak jelas. Otot – ototnya begitu keras dan terbentuk dengan sempurna.

"Bangsat!" Aithan kembali memukul rahang korban, hingga sekali lagi, si korban memuncratkan darah dari dalam mulutnya.

"Goblok!" Aithan terus melayangkan pukulan pada wajah korban tanpa ampun.

Ini adalah sisi lain dari Errion Aithan Dwight. Meski pembawaannya begitu tenang, tapi sisi lain Aithan juga mudah sekali tersulut emosi. Apalagi menyangkut orang – orang yang ia pedulikan. Yang menjadi pertanyaan di benak Aithan saat ini, sejak kapan dia memperdulikan Dokter baru itu?

Aithan tidak tahu.

Sedangkan di tempat lain, Olivia yang baru meneguk air mineral langsung tersedak ketika Ajib—si petugas lapas yang pernah menemaninya diawal—memberitahu ada salah satu rekan kerjanya sedang terluka parah. Saat itu juga dia langsung meninggalkan botol minum miliknya dengan posisi terbuka. Berlari keluar sembari membawa peralatan kotak P3K miliknya.

Ketika Olivia sampai di tempat kejadian, suasana masih begitu ramai. Nyaris seluruh narapidana berada disana untuk menyaksikan pertandingan yang menurut mereka sangat seru. Tak lupa juga suara sorak dukungan juga turut meramaikan aksi tinju saat itu.

Kepalanya menoleh kanan dan kiri, berusaha mencari petugas di sekitar lokasi. Tidak sampai satu menit setelahnya, Olivia menemukan beberapa petugas jaga—yang diyakini sebagai teman korban—sedang memandang dari kejauhan sambil terus berbisik. Hal itu jelas membuat Olivia kesal. Bukankah seharusnya petugas itu melerai Aithan dan rekan kerja mereka?

"Stoppppp!" seru Olivia melesak masuk ke dalam kerumunan.

Kalau tidak begini, pasti mereka akan tetap membiarkan Aithan memukuli korbannya sampai mati. Olivia langsung berjongkok tepat di sebelah korban yang terlihat sudah tidak mempunyai harapan hidup. Napas si korban tersenggal dan kucuran darah masih merembes dari wajahnya.

"Kamu kenapa jahat banget, sih, Bang? Ini sama aja bunuh orang tau gak?" teriak Olivia pada Aithan. Meskipun bukan dia yang dipukul Aithan, tapi rasanya Olivia juga ikut jantungan melihat kondisi korban sudah sangat parah.

The Mafia and His DoctorWhere stories live. Discover now