PROLOG

41.6K 1.9K 60
                                    

Halo ges!

Jadi disini aku mau ngomong kalau cerita 'APA DIJODOHIN' ini agak berbeda

Karna ada beberapa yang aku ubah jadi semua part aku privat dulu

Kalian seterah mau baca lagi apa enggak

Kalau kalian tanya kenapa diubah?

Ya karna mau ku perpanjangan lagi karna kemarin terlihat singkat

Apa lagi penyesalan Farel gak ada bukan?

Jadi aku berniat untuk mengasih penyesalan Farel guys!

Happy end kok tenang aja

Maaf kalau yang lagi baca jadi gak selesai hehe

Jangan lupa mampir disquelnya! Komen banyak banyak!

••••••







-Happy reading-

-Prolog

"Wih kak Farel ganteng banget."

"Masyaallah calon iman gue."

"Yeh emangnya kak Farel mau sama Lo, cantikkan juga gue," balas perempuan sebelahnya.

Siswi itu mencebikkan bibirnya kesal, ingin sekali dirinya mencekik temannya.

"Diem lo."

"So handsome aww."

Farel tetap memasang wajah datarnya, ia tidak memperdulikan ciwi ciwi yang sendari tadi menatapnya penuh kagum.

"Woy rel," panggil Satria berlari kearah Farel.

Farel menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.

"Ntar gue ke–"

"HALO GUYS," teriak Elang menyela Satria, ia berjalan santai kearah sahabat sahabatnya dengan gaya sok cool.

"Jangan teriak teriak monyet, lo kira ini hutan!!"

"Hehe, sorry," balasnya menggaruk alisnya yang terasa gatal.

Hening.

Krik.

Krik.

Elang menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan dua sahabat es kutubnya. "Ehh, Farel sama Brian kemana?"

"Sial, ini gara lo sih," Satria berdecak ia langsung meninggalkan Elang.

"Dih gue ditinggal."

🐨🐨🐨

Kini ketiga sahabat gestrek itu berada di dalam rumah Farel, kecuali Brian.

Dengan ketidak sopannan Elang dan Satria seenak jidatnya mengode meminta makan kepada Farel.

Makanan tersaji didepan mata Elang dan Satria, Elang tersenyum aneh menatap Mamahnya Farel.

"Makanannya banyak banget, makasih ya tan."

"Tante peka deh gak kaya anak Tante kaku," sambungnya.

Mama Farel terkekeh pelan, melihat kelakuan tak tau malu sahabat anaknya.

"Hahaha Just calm down."

"Tante…" Elang menaik turunkan alisnya. "Bahasa Inggris Tante bagus deh, mau gak ajarin Elang yang ganteng ini bahasa Inggris?"

Farel berdehem lumayan keras, membuat Elang mengurungkan aksinya yang hendak meminta bantuan.

"Eh–gak jadi deh tan, tiba tiba Elang kayaknya udah bisa bahasa Inggris," seru Elang.

Fera mengangguk paham, "Coba kalau udah bisa ngomong pake bahasa Inggris"

"Egh my–ename Elang ganteng," Elang bersorak gembira, ia menepuk dadanya bangga.

"Salah Lang Lang yang ganteng, harusnya my name bukan my ename!" sahut Fera memeluk jidatnya sendiri.

Elang menatap langit langit atap ruangan rumah Farel. "Masa sih Tan? Berarti ilmu Elang ada dibahasa Jawa mungkin."

"Apa coba Tante mau denger," Fera ikut duduk disebelah sahabat anaknya.

"Raimu koyo bajingan," ucap Elang bangga.

Plak!

Reflek Fera menggeplak lengan Elang lumayan keras, ia menatap sahabat anaknya tak percaya dapat dari mana ilmu itu?.

"Aduh tan sakit."

"Kamu dapet dari mana ilmu itu hah?" tanya Fera yang masih syok.

Elang menunjuk Satria yang mengalihkan pandangannya mencari cari sesuatu, semua mata tertuju pada Satria.

Satria berdehem pelan, ia mengedikkan bahunya seolah-olah tak tau apa apa.

"Apa?"

Fera mendekati Satria, ia langsung menjewer telinganya.

"Aduh duh Tan sbl sbl sbl sakit banget loch."

Bahkan disaat ia sedang kesakitan pun masih sempat sempatnya bercanda.

"Udah lah pusing deh Tante sama kalian, mending Tante live tik tok aja," celetuk Fera melepaskan jewerannya.

"Followers Tante berapa? Kok udah bisa live?"

"Baru 2k sih tapi gapapa lah yang penting udah bisa live yekan," balasnya berjalan pergi.

"Buset, mama lo keren juga rel," sahut Satria menyenggol lengan Farel yang tak bergeming sama sekali.

Elang mengganguk setuju.

"Rel kwata sandwi wifwi rwumwah lwo apwaan?" tanya Elang tak jelas karna sedang menguyah makanannya.

"Makan makan aja bangsat kaga usah ngomong, keselek modar lo," sakras Satria.

Elang memegangi dadanya syok! Kaget. "Astagfirullah."

"Sekali lagi kalian ribut gue qurbanin."

🐨🐨🐨

Spam like and komen!

See you, byee!

20.04

Minggu, 30 Januari 2022

APA DI JODOHHIN? {Latest}Where stories live. Discover now