05- Pulang sama ayang

11.1K 1K 59
                                    

Bismillahh rame..

Follow Ig ges jan pula

Lupa hey!

Happy reading

05- Pulang sama ayang

Dinda turun dari motor Farel dengan wajah ditekuk, kalau tanya kenapa mereka pulang bersama.

Ya pastinya karna ulah Dimas dan Ryan yang mengancam mereka, dengan alasan tidak ada uang jajan selama lima bulan!.

"Wow anak gue pulang sama ayang nih yeh" Ucap Dimas menyenderkan tubuhnya didepannya pagar rumahnya sambil bertepuk tangan.

Dimas berjalan menghampiri keduanya, tangannya ia masukkan ke saku. Biar keliatan cool ygy.

"Bawa apa?"

Dinda menatap ayahnya sengit, ia segera menyodorkan sebuah paper bag yang ia bawa "Anjir bapak gue" Lirihnya.

"Rel masuk dong, jangan bengong dimotor dong," Dimas mengedipkan sebelah matanya.

"Ayah!"

Dimas menaikkan sebelah matanya. "Apa sayang? Sok malu malu kucing deh."

"Lo pergi sana," Usir Dinda kepada Farel.

"Eh! Bentar," Tiba tiba Dimas menarik tangan Farel agar masuk rumahnya.

Dinda mengepalkan tangannya, giginya beradu karna menahan amarah yang sebentar lagi akan meluap.

"Siapa yah?" Tanya Gina dari belakang.

"Calo–ekhem."

Gina mengerutkan keningnya bingung. "Apa?"

"Bukan apa apa, ntar ayah ceritanya didalam" Bisik Dimas, Gina mengangguk walaupun bingung. Sebenarnya ada apa?.

Dimas membalikkan badannya. "Oh iya rel berhubungan ini malem jum'at, sebaiknya kamu langsung pulang aja ya. Mau sunah rasul biasalah"

Farel tersenyum kaku mendengar kata vulgar yang keluar dari mulut Dimas.

"Kalau begitu saya pergi dulu ya om Tante," Farel menghampiri keduanya berniat untuk besaliman.

"Bye catu," Dimas melambaikan tangannya sembari tersenyum manis.

"Catu? Catu apaan yah?" Tanya Gina bingung, pasalnya suaminya ini suka sekali menyingkat nyingkat kata kata.

Dimas memeluk pinggang Gina mesra. "Calon mantu xixixi" Bisiknya.

"Hah? Sama si–mpmhh" Dimas tersenyum paksa kepada Dinda yang sedang menatapnya heran.

"Kita mau sunah rasul dulu ya, bye zeyenk doain jadi apa prok prok prok"

Dinda berdecih pelan melihat kemesraan orang tuanya. "Kenapa sih sekarang gue jomblo?"

"Karma masih ada bosque," Celetuk Dafa tiba tiba muncul.

"Yang penting gue gak pernah deketin duda kompleks sebelah, gak kaya lo suka kok sama janda. Ingat hey! Cinta tak selamanya indah dek," Seru Dinda berlalu pergi.

"Sialan, padahal kan gue ke kompleks sebelah nyari kucing janda buat qoqolah."

"Kasian dia duda," Sambungnya prihatin dengan kondisi kedudaan kucingnya.

🐨🐨🐨

"Hahaha si papah bisa aja."

"Ih geli sayang."

APA DI JODOHHIN? {Latest}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang