17- Naik Vespa

10.9K 998 19
                                    

Annyeong')

Kayaknya author bener bener gak bisa endingin Apa dijodohin lebaran deh

Sumpah kecewa banget sih sama diri aku sendiri

Moodnya selalu acak acakan

It's okay lah karna author bisa up tiap hari

→Happy reading←

17- Naik Vespa

"Anjir pemandangan yang sangat tydack mengenakan hati," Lirih Satria.

Dafa melambaikan tangannya kearah kamera sebelum mematikan telfon dengan pacarnya. "Iri? Bilang mamen."

"Gue gak iri sama lo bang, gue iri sama yang udah halal tuh" Tunjuk Satria kepada Farel dan Dinda yang berada didepannya.

"Eh ke pantai yok," Celetuk Nara.

"Kemaren mereka juga nikahnya di pantai njir," Sahut Elang.

"Ya tapi kan beda, ntar kita keliling keliling juga pake Vespa," Nara menatap semuanya menunggu jawaban.

Semuanya mengangguk setuju. "Deal!"

"Ikut!" Seru Ryan dan juga Dimas dari belakang mereka.

"Tenang aja ntar yang bayar om Ryan ganteng."

Dimas mendelik tak terima. "Gak gue aja! Lo terus anjir."

"Gue!"

"Gak gue! Kasihan duit gue gak kepake terus."

Semuanya memegangi kepalanya pusing. "Gini nih ributnya sultan."

"Sultan mah beda," Timpal Elang.

"Om gimana kalau dibagi dua aja impas tuh," Ucap Alena memberikan saran.

Ryan Dinas saling tatap sebentar lalu mengangguk. "Oke! Sama pasangan masing masing ya."

"Nara gak punya pasangan om."

"Alena juga!"

"Elang juga!"

"Satria juga!"

"Mil–"

"LAYLA JUGA!" Teriak mamah Nara kencang membuat seisi restoran menatao dirinya bingung.

"Oke kita bagi," Ryan menarik kursi untuk duduk semeja dengan mereka.

"Eh kayaknya Dafa gak ikut deh mau video call an ajah sama ayang ebeb, dadah semuanya," Ucapnya melangkah pergi.

"Yaudah lah biarin si bucin angkut, om pilih ya tidak boleh ada yang protes."

"Ryan Fera."

"Dimas Gina."

"Farel Dinda."

"Nara Brian."

APA DI JODOHHIN? {Latest}Where stories live. Discover now