[Ft Jihoon Treasure]
Cameo : Sungchan
Jisa terkena dare dari ketiga sahabat nya yang mengharuskan untuk menembak jihoon kakak kelasnya dalam waktu dua bulan dan di iming imingi imbalan printilan kstuff idola kesayangannya. Tentu saja jisa tidak bisa...
Author disini udah sekolah full Digabungin sekelas. Ga dipisah lagi. Males tpgpp
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
"Jadi gimana ca?"
Jisa yang sedang rebahan diatas ranjang UKS hanya terdiam menimang nimang. Setelah itu duduk dengan cepat. Menatap Yuna yang sedang rebahan disampingnya
"Yun. Kalau gue ikut drama yang ditawari kak chan apa bisa ya?"
"Lo ga Inget dulu SMP pernah jadi anak theater?"
Jisa mengangguk paham. Lalu kemudian pikirannya mulai menerawang. Kalau dirinya ikut Drama kan bisa latihan bersama kak chan, pedekatean terus pacaran!
Wahhh bakal jisa pastiin dirinya jadi anak yang paling beruntung disekolahan ini!
Setelah memantapkan hati. Dirinya meloncat dari ranjangnya dengan heboh. "Oke Yuna. Gue mau ikut drama!"
Yuna bertepuk tangan meriah "lanjutkan bakatmu nak"
Semangat dari Yuna membuat dirinya semakin tersenyum bahagia "kak Sungchan. Aku bakal mendapatkan mu!"
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH!" Tiba tiba Jisa tertawa jahat. Membuat Yuna bergidik heran
"Nah mulai ketempelan lagi"
.
.
"Kak chann. Dimana kak kak channie saya~" jisa bergumam. Dirinya memilih pilihan A. Yap benar, Mengikuti drama theater pensi sekolah!
Jujur saja jisa sama sekali tidak bisa akting. Tapi tak papa. Kali ini kita coba saja
"Mau kemana lo?"
Ga. Bukan ini yang jisa maksud. Dirinya ingin menemui kak sungchan. Tapi kenapa malah ketemu kak jihoon tengil ini?!
"Mau ke kak sungchan" jawab jisa
"Oh gue juga. Gue mau ke dia juga. mau bareng?"
'Gausa makasi'
Jisa hanya bisa mengucapkan itu didalam hati. Dia memilih mengangguk mengiyakan. Lalu Mengikuti jihoon dari belakang
Ya. seenggaknya, jihoon sudah tak marah dengannya lagi sekarang kan
Hingga koridor. Jihoon tak berhenti mengoceh. Entah apa yang pria itu bicarakan
Jisa hanya mendengarkan. Dan mengangguk menanggapi nya
