39. Kritis

911 133 17
                                    

Kampret malu bgt gue nulisnya sambil nangis. Gatau bakal ngefeel atau engga. Tpi siapin tisu aja dah

Jangan lupa vote!

Jangan lupa vote!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

Jisa menatap langit langit kamarnya dengan perasaan yang hampa dan resah. Gadis itu sedang berpura pura tidur sekarang, jika tidak adik ponakan nya yang bawel itu pasti terus merengek menyuruhnya untuk tertidur

Dia sudah berulang kali mencoba memejamkan kedua netranya. Namun dirinya sama sekali tak bisa terlelap bahkan tak merasakan kantuk sama sekali

Gadis itu terus menerus melirik ponselnya. Ia masih menunggu jihoon menghubunginya, ataupun hanya sekedar kabar jihoon dari yujin, Namun hasilnya nihil

Apa mungkin jihoon marah padanya? Namun sebelumnya, dia dan jihoon baik baik saja kok . Selama dekat, mereka tak pernah ribut sekalipun. Malahan, kalian tau sendiri lah bagaimana rasa bucin jihoon pada jisa-nya

Kringg

Kringg

Ponsel jisa berdering berhasil membuyarkan pikirannya, Jisa mengambil sang ponsel dan melihat nama yujin disana. Dia pun langsung mengangkatnya dengan semangat 45. Pasti yujin melapor padanya bahwa jihoon sudah pulang kerumah!

Ah hatinya sedikit lega sekarang

"Caa..." Bukannya mendengar suara ceria yujin seperti biasanya, kali ini Suara yujin terdengar serak, Seperti habis menangis dengan durasi yang lama

"Halo jin. Hei kenapa?" Jisa panik. Dia reflek berdiri dari ranjangnya
"Lo sakit? Gue kerumah Lo ya?" Lanjut gadis itu begitu panik

"Rumah sakit ca. Gue dirumah sakit"

Dada jisa mendadak bergemuruh, badannya sedikit gemetar rasa excited tadi berganti menjadi khawatir tak karuan

"Ya tuhan yujin, Lo sakit apa?!" Panik gadis itu "rumah sakit mana?!" Lanjutnya

"Bukan gue... Tapi kak jihoon. Dia kritis"

Bagai tersambar petir bak di tengah malam hari yang cerah. jisa mendadak mematung, dada nya semakin bergemuruh, kepalanya sakit pusing berputar putar, dia terdiam dengan tatapan kosong, Gadis itu tak bisa bereaksi apa apa

Dare | Jihoon TreasureWhere stories live. Discover now