Hurting

74 18 2
                                    

Bruk

"Gue udah bilang, kalau bukan gue pelakunya!"

Soobin mendongak, menatap pemuda yang baru saja berteriak. Dia bangkit, mengusap darah di sudut bibir. "Tapi, bukannya udah jelas?"

"Lo kira yang punya inisial en cuman gue? Pikir dong, punya otak di gunain, jangan di taro di tempat sampah!"

Soobin menghela napasnya. "Lee Beomgyu!" panggilnya pelan.

Ya, dia Beomgyu. Pemuda yang beberapa saat lalu bertanya kehadirannya ketika dirinya berdiri di depan pagar rumah Yeonjun.

Pemuda langsung saja datang bertanya dengan wajah terlihat emosi, membawanya pergi ke gang kecil lalu menghajarnya.

Mereka sempat bercek-cok lalu menghadiahi satu sama lain pukulan. Tentu saja semua itu di awali oleh Beomgyu, berakhir Soobin yang membalas perkataan pemuda itu dengan berkata, bahwa dia sudah tahu siapa pelaku pembunuhan itu. Dan melanjutkan bahwa pelakunya adalah Beomgyu. Memberitahu fakta yang di temuinya kemarin malam, tentang inisial nama dari si pembunuh, dan itu mengarah pada Lee Beomgyu.

"Kenapa lo marah?" tanyanya. "Kalau itu bukan lo, kenapa lo malah marah dan emosi? Bisa bicara baik-baik, 'kan?"

Beomgyu nampak terdiam, sebelum sedetik kemudian pemuda itu tertawa hambar lalu menatap tajam Soobin. "Gak ada kata baik-baik buat anak seorang pembunuh kayak lo!" sarkasnya.

Kali ini Soobinlah yang dibuat bungkam, bingung dengan kalimat yang di lontarkan pemuda itu.

"Lo ngatain gue pembunuh, sedangkan lo sendiri anak dari seorang pembunuh."

"Pikiran lo di taruh dimana, BANGS*T!"

Napas pemuda itu nampak tersegal, matanya berkaca-kaca, tersirat emosi dan perasaan kecewa dalam dirinya.

Anak dari seorang pembunuh? Berarti Ayahnya adalah seorang pembunuh? Mana mungkin. Memang sang Ayah adalah orang yang sarkas, tapi, mana mungkin Ayahnya melakukan hal sekeji itu. Soobin tidak mempercayainya.

"Jaga ucapan lo Lee Beomgyu. Ayah gue gak gitu, ya!" tegasnya.

Beomgyu memutar bola matanya. "Han Yoongi," sebutnya, sesuai ekspetasi Soobin kembali diam.

Dia menarik satu sudut bibirnya. "Udah gue duga, lo gak-gak tau apa-apa tentang ini. Ck, anak macam apa, bisa-bisanya gak tau kebejatan orang tuanya sendiri." Berdecih di akhir.

Soobin menutup matanya, mencoba merendam emosi.

Tapi, jika di pikir-pikir ucapan Beomgyu bukankah ada benarnya? Dia yang merupakan anaknya saja tidak tahu apa-apa tentang sang Ayah. Sama sekali. Mau itu latar belakang keluarga, siapa orang tua sang Ayah, apa makanan serta minuman kesukaannya, atau hal-hal lain yang dirinya pun tidak ketahui sama sekali.

Bukankah itu lucu? Ya, Soobin mengakuinya.

"Kenapa lo bisa tau? Apa urusannya sana lo? Dan kalau masalah lo cuman ke gue, kenapa juga lo sampe nyeret Yeonji dalam masalah ini? Apa salah Yeonji? Kenapa sampe lo tega bunuh dia?!" Soobin membuka matanya, netranya menatap ke arah iris legam itu.

"Lo mau tau kenapa?"

+×+


"Ngapain mereka di sini?"

Taehyun lantas menoleh ke arah Yeonjun, dia mengikuti arah pandang pemuda itu. Tepat di mana terdapat sebuah gang kecil namun, dia tidak menemukan siapapun di sana.

Lantas siapa yang di maksud 'mereka' oleh dia?

Hendak bertanya tapi langsung di urungkan kala yang lebih tua melanjutkan langkahnya, bukan ke tempat tujuan awal namun, ke arah gang kecil yang di lihat tadi.

[√] Can't You See Me? [END]Where stories live. Discover now