For Him

53 13 2
                                    

"Kok lo lama, sih?" Pemuda itu menggerutu, kemudian beranjak masuk ke dalam mobil, tak lupa juga menyapa sopir keluarga Yoon di depan.

"Yang penting sampe," balas Taehyun sekenanya. "Jalan, Pak," lanjutnya, menyuruh Pak sopir, dan tidak lama mobil kembali berjalan menuju tempat tujuan.

Mereka berdua berencana menemui Doyoung. Meminta penjelasan pada pria paruhbaya itu, karena sebelumnya menyatakan Hueningkai sebagai pelaku pembunuh Yeonji.

Bukankah aneh, jika seorang aparat sepertinya bisa salah dalam menentukan tersangka?

Tidak berselang lama, mereka akhirnya sampai pada tempat tujuan. Bergegas keluar dari dalam mobil, lalu memencet bel rumah tersebut.

Tak lama terdengar suara gembok terbuka, lalu pagar rumah tersebut terbuka, menampilkan seorang pemuda dengan t-shirt putih dan celana panjang berwarna hitam, serta kaca mata yang bertengger di pangkal hidungnya.

Pemuda itu menyipitkan matanya, berpikir siapakah kedua orang pemuda di hadapannya ini. Sebelum akhirnya, dia mendesah singkat, mengulas senyum.

"Cari Ayah?" tanyanya.

Taehyun mengangguk, dia menatap pemuda yang seingatnya bernama Renjun itu ragu. "Ada?"

Renjun mengangguk. "Ada, tadi kayaknya baru aja pulang," jawabnya. "Masuk aja, gue panggilin bentar."

Renjun mempersilahkan Taehyun serta Hueningkai masuk, mempersilahkan duduk di sofa, sementara pemuda itu memanggil sang Ayah.

Tak berselang lama yang di tunggu tiba. Pria paruhbaya itu mendudukkan diri di sofa single di sana.

"Bertanya tentang dugaan itu?" tebak Doyoung, tahu jika kedua pemuda di depannya ini akan bertanya seperti itu.

Taehyun mengangguk, sedangkan Hueningkai hanya diam menyimak.

"Itu—"

"Ini minumannya, maaf cuman teh manis doang." Renjun datang, menaruh dua gelas berisikan teh manis.

"Makasi, maaf ngerepotin," ujar Hueningkai sungkan.

"Iya ngerepotin banget," gurau Renjun dan langsung mendapat sebuah tamparan pelan di pantatnya.

Pemuda itu tersenyum tanpa dosa. "Gak, canda doang. Sama-sama, silahkan di minum." Lalu berlalu pergi dari sana.

"Jadi, Om tentang …," Taehyun menjeda ucapannya, memandang Doyoung ragu.

"Iya. Om lakuin itu karna, dengan cara itu bakal buat dia mengakui kesalahannya sendiri. Ya, walau hal itu buat kalian, terutama Hueningkai yang pasti bakal jadi samsak dadakan Yeonjun," jelas Doyoung. "Dan lihat? Bukankah Beomgyu sendiri yang mengakuinya?" lanjutnya sembari menatap dua pemuda di hadapannya.

"Sebenarnya, rencana ini bukan murni dari hasil pikiran Om sendiri. Ada orang di balik itu semua yang udah bantu, Om. Dan Om yakin, kalian pasti kenal."

Taehyun serta Hueningkai saling melempar pandangan, lalu kembali menatap Doyoung.

"Siapa, Om?"

"Hwang Suho, kepala sekolah kalian."

+×+

Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali matanya melirik ke arah kaca spion di samping mobilnya.

[√] Can't You See Me? [END]Where stories live. Discover now