🍒 Kerja & Kerja 🍒

369 38 1
                                    



#Ziva POV

Dua jam lebih kami habiskan bersih-bersih. Bagian dalam rumah sudah beres, tinggal bagian halaman depan dan belakang. Papa bilang bakal manggil orang untuk membersihkannya saja besok.

Aku mengamati kamarku yang masih bercat putih polos itu sambil membayangkan apa yang akan kulakukan dengan kamar ini nantinya.

"Catnya seperti biasa warna pink. Terus nanti aku minta papa beliin rak gantung deh biar estetik-estetik gitu," monologku.

"Dan yahh... sofa. Gue perlu satu sofa disini. Dan karpet berbulu, uhh pasti keren banget."

"Kak cepet atau nggak ditinggal," ujar Riki yang berdiri di ambang pintu.

"Iya bentar," balasku lalu mengambil parfum dari dalam koper. Menyemprotkannya sedikit lalu meletakkan parfum itu asal.

"Let's go!" seruku lalu berlari keluar dari kamar. Tapi kemudian berhenti, dan kembali memasuki kamar. Aku melupakan tas selempangku.

🍀

"Papa yang terbaik," cetusku mengacungkan dua jempol kearah papa.

"Papa gitu," ucap papa bangga.

"Ayo lanjut makannya," bunda berucap.

Ziva mengangguk patuh.

"Oh ya bun, barang-barang kita kapan nyampe nya?" tanya Bang Al.

"Paling nanti sore udah nyampe. Oh ya pa, besok panggilin tukang buat renov dapur ya. Jelek banget, bunda nggak suka."

"Siap bun," balas papa patuh.

"Kamar Ziva juga direnovasi ya pa. Catnya diganti jadi pink."

"Besok semuanya di renovasi, tenang aja. Dan sekalian, papa panggil orang buat ngatur taman belakang sama halaman. Pokoknya semua rebes."

"Motor Al nyampe sama barang kan?" tanya Bang Al.

Papa mengangguk karena mulut papa tengah berisi makanan.

"Lahh motor Bang Al jadi dibawa? Tapi kok motor Ziva nggak?" protesku.

"Udah papa jual."

"Kok dijual?"

"Nanti beli yang baru, mau?"

Aku langsung sumringah. "Sekali lagi, papa yang terbaik."

"Riki juga," tutur Riki.

"Apa?" tanya papa tak mengerti.

"Riki juga mau dibeliin motor."

"Punya Kak Ziva aja ganti-gantian. Lagian kamu masih SMP, jangan dulu naik motor."

"Tapi kan bentar lagi juga Riki masuk SMA pa."

"Itu nanti lagi dibahasnya."

Riki mencebik kesal. Rasain.

🍀

Pukul 05.10 WIB

Mobil truk yang mengangkut barang-barang dari rumah lama telah pergi bersama para pekerjanya.

Semua barang sudah diletakkan di tempat yang bunda tentukan. Para pekerja tadi sempat kewalahan mendengar intrupsi bunda yang nggak tetap.

Aku berencana memasang sprei tempat tidurku lalu kemudian mandi. Tapi...

"Dek, sekalian pasangin sprei punya abang ya." Pinta Bang Al dengan ucapan manisnya.

Aku memutar mata malas, "Enak aja, pasang sendiri lah." Tolakku.

I'll be your girlfriendWhere stories live. Discover now