🍒 Kencan pertama 🍒

195 38 1
                                    







#Author POV

Ziva memandang tak percaya tangannya yang digenggam oleh Alex. Cowok yang dua hari ini membuatnya terpikat akan pesonanya. Namun terpaksa mundur karena kenyataan lain dari sosok tersebut terkuak.

"Kenapa cuma diam?" tanya Alex.

Ziva mendongak menatap wajah Alex. "Ti--tidak, a-aku hanya..."

"Hei, kenapa jadi gugup gini? Kemarin gue liat berani banget ngutarain perasaan lo didepan yang lain." Sindir Alex sebab kenekatan cewek itu kemarin, ia menjadi bahan candaan dari anak osis saat rapat.

"Ma-maaf kak, a-ku... Hufhhh," Ziva menghela nafas panjang membuat kening Satya mengerut melihatnya.

"Kak, maaf. Aku berubah pikiran." Ziva mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Alex. Namun cowok itu tentunya tak membiarkan hal itu dengan mudah.

Ziva menatap Alex, cowok itu tersenyum miring.

"Kamu pikir gue lagi bercanda?"

Ziva dibuat merinding. Kepala Alex sedikit turun dan mendekat kearah wajahnya. Jantung Ziva dibuat berdetak lebih cepat lagi. Ziva menutup matanya, seperti sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi berikutnya. Namun...

Ziva tak merasakan apapun. Perlahan ia membuka matanya dan netranya langsung menangkap pemandangan wajah Alex dengan jarak yang cukuupp dekat. Tidak, tidak... Ini sangat dekat!

Bahkan hidung keduanya hampir bersentuhan. Bibir berwarna merah muda yang tersaji didepan mata Ziva kenapa begitu menggiurkan. Ziva sampe dibuat menelan ludah sendiri.

Tidak, tidak... Ziva! Tetap fokus!

Jari Alex naik ke bibir, menempelkan dua jarinya pada benda kenyal itu dan kemudian menempelkan jarinya tadi pada bibir Ziva.

Mata Ziva sedikit melebar mendapat perlakuan itu. Bibirnya sudah dijamah secara tidak langsung!

"Gue tipe orang yang acuh, jadi jangan harap sesuatu yang romantis dari gue." Ucap Alex lalu sedikit mundur. Melirik jam tangannya sejenak untuk mengalihkan keadaan yang sedikit memanas tadi. "Lima menit lagi bel masuk, lo balik ke kelas sana."

Ziva mengangguk kecil, lalu berjalan cepat meninggalkan tempat itu.

🍀

Guru tengah menerangkan didepan sana, namun Ziva sama sekali tak memperhatikannya. Fokusnya melayang ke kejadian tadi. Jarinya memegangi bibirnya yang baru dapat ciuman secara tak langsung dari Alex.

"Jadi sekarang kami pacaran?" benak Ziva yang ternyata baru sadar.

Ziva berteriak dalam hati. Sambil melompat kecil diposisi duduknya saat ini. Suara decitan kursi Ziva itu tentunya menjadi perhatian satu kelas terutama guru yang tengah mengajar itu.

"Yang dibelakang, ada apa?"

Ziva menoleh, "Maaf bu, tadi ada lalat." Bohong Ziva.

🍀

"Ya Tuhan, gue lupa. Kan Bang Al nggak jemput gue." Ziva menepuk jidatnya pelan.

"Yahh, sia-sia gue berdiri hampir 10 menit disini." Dengusnya.

"Naik."

Ziva menatap cowok dengan motornya yang baru berhenti didepannya.

"Ng-gak usah kak, Ziva bisa naik taksi kok."

"Naik." Nada dari kata kali ini lebih menjurus ke perintah daripada meminta.

Ziva menimbang-nimbang.

I'll be your girlfriendWhere stories live. Discover now