🍒 Yaudah, putus🍒

144 28 0
                                    

#AuthorPOV

"Lepasin," ronta Ziva atas dua wanita yang mengapitnya.

"Diem," tukas wanita yang berdiri dihadapan Ziva.

"Kalian ngapain bawa gue kesini sih? Dan kalian siapa?"

"Diem gue bilang!"

Ziva langsung mengulum bibirnya.

"Gue nggak mau tau, lo harus jauh-jauh dari Alex. Enak aja lo, masih anak baru udah langsung ngembat cowok yang gue suka sejak lama."

"Hah?"

"Putusin Alex, kalau nggak--"

"Nggak lo minta juga gue mau mutusin dia."

Wanita itu menatap Ziva intens.

"Kenapa?"

"Emak gue nggak bolehin pacaran, makanya terpaksa..." murung Ziva.

"Bagus deh kalau gitu."

"Kalau gitu, lepasin gue dong." Pinta Ziva kembali meronta.

"Tapi bener ya, lo bakal putus sama Alex."

"Ck, iyaa. Gue lebih takut sama emak gue."

"Oke, guys lepasin dia."

Kedua wanita tadi pun melepaskan Ziva.

"Hufhh, pegel tau." Rutuk Ziva memijit lengannya.

"Udah, sana lo."

"Ck, jangan ngegas dong. Btw, udah jam berapa?"

Salah satu wanita memeriksa jam tangannya. "Jam sembilan kurang lima."

"What! Berarti udah masuk dari tadi?! Ishh, kalian! Kenapa nggak pas istirahat aja sihh nyergapnya?! Atau pas pulang sekolah. Kalau bunda tau gue bolos pelajaran, bisa mampus gue."

"Ck, entar pas pergantian jam lo masuk. Kita juga sama," balas si wanita. "Hm, btw gue Diana. Panggil aja Ana."

Ziva memandang tangan yang terulur itu, lantas ia menyambutnya. "Ziva," balasnya.

"Ini Farah dan yang ini Wanda."

"Hai," sapa keduanya pada Ziva yang dibalas senyum tipis oleh Ziva.

"Kok kalian malah ngenalin diri? Emang nggak takut gue laporin?" tanya Ziva.

"Nggak, lagian lo nggak punya bukti juga." Ujar Ana.

"Kalian kelas berapa?" tanya Ziva.

"XI MIA 5."

Ziva mangut-mangut mengerti.

🍀

"Hah? Ziva? Lo dari mana? Kok baru masuk?" tanya Nahda beruntun.

"Hm, itu. Tadi ada sedikit problem." Jawab Ziva yang sudah duduk di kursinya.

"Ziva, lo dari mana? Tadi lo udah alfa sama Pak Kamal."

"Hm, iya." Balas Ziva lemas.

"Emang lo kemana sih Zi? Cerita dong," pinta Nahda.

"Tadi ada yang bawa gue ke belakang lab, ternyata cewek yang suka sama Kak Alex."

"Ini nihh yang gue khawatirin. Terus mereka nggak apa-apain lo kan?" Nahda memandang Ziva khawatir.

"Nggak kok, mereka cuman minta gue putus sama Kak Alex. Dan gue jawab, nggak di bilang pun gue mau putus sama dia."

"Hah? Kok... Tapi kenapa? Kan lo sejak awal excited banget jadian sama Kak Alex, kok sekarang mau putus?"

I'll be your girlfriendWhere stories live. Discover now