🍒 KAKAK! ABANG! 🍒

245 33 0
                                    




#Ziva POV

"Bun, kayanya kurang garem deh." Ucapku hati-hati.

"Masa sih kak." Bunda mengambil alih sendok yang ku pegang lalu mencicipi kuah sup ayam itu.

"Hm, nggak kok. Udah enak," ucap bunda lalu mengaduk sup yang telah mendidih itu. Lalu kemudian mematikan kompor.

"Panggil Bang Al makan, bilang kalau nggak cepet dateng nanti komputernya bunda ceburin ke kolam renang."

Aku terkekeh pelan, lalu mengangkat tangan seperti gaya menghormat. "Siap laksanakan!"

🍀

Brak...

Aku membuka paksa pintu kamar Bang Al, niatnya biar si penghuni kaget. Tapi rencanaku gatot, alias gagal total karena si penghuni tengah memakai headphone. Jadi mana denger.

Aku menghampiri abangku itu, lalu membuka headphone yang ia kenakan. "BANG AL DIPANGGIL MAMA!" teriakku pada kupingnya lalu berlari menjauh.

Terlihat Bang Al memegangi telinganya, pengang pasti. Hehe.

"Kata bunda kalau nggak datang dalam lima detik, komputer dicemburin ke kolam renang!" seruku.

Bang Al langsung bangkit dari duduknya, berlari keluar untuk menghampiri bunda.

"Iya bun? Ada apa?"

"Makan," kata bunda singkat dan padat.

Bang Al menghela nafas gusar. "Kirain apa."

"Bang, nanti anterin bunda ke supermarket." Titah bunda sambil sibuk mengisi mangkok kecil dengan sup ayam untuk anak-anaknya.

"Ziva ikut ya bun," rengekku.

"Ngapain?" tanya bunda.

"Ya, ngikut aja. Dorong-dorong troli juga boleh." Tawar ku. Entah mengapa aku sangat suka ke supermarket maupun minimarket. Melihat barang-barang berbaris rapi di etalase bawaannya seneng aja gitu.

"Yaudah, kakak sama abang aja yang pergi." Putus bunda.

"Hm, boleh deh. Sabi kan bang?" aku menatap Bang Al sambil menaik turunkan alis.

"Alis lo kenapa? Keseleo?" tanya Bang Al. Dasar nggak pekaan, makanya jomblo terus.

"Udah, sekarang makan. Nanti bunda kasih daftar belanjaannya." Intrupsi bunda.
"Riki, nanti bantu bunda rapiin pot dihalaman depan." Imbuh bunda, aku langsung menatap Riki meledek. Dia terlihat kesal, aku menyukainya. Hehe.

🍀

Sroott...sroott...

"Heumm, gue wangi banget anjir."

Aku menatap pantulan diriku di cermin sambil tersenyum. "Foto dulu," aku mengambil handphone lalu langsung mengarahkan kamera pada cermin.

Mirror selfi chekk !

Ckrekk...

Ckrekk...

"Mantep," pujiku melihat hasil foto itu.

Aku memasukkan handphone kedalam tas selempang, lalu berjalan keluar dari kamar.

🍀

"Nih kak, jangan beli yang macem-macem. Cukup yang di daftar aja." Peringat bunda.

"Iya bun," balasku menerima buku catatan beserta kartu kredit dari bunda.

"Dan ini, ongkos taksi. Kalian naik taksi aja, biar nanti bawa barangnya nggak ribet."

I'll be your girlfriendUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum