🍒 Umur hanyalah angka🍒

97 14 0
                                    




#AuthorPOV

Di ruangan bernuansa mewah, dua keluarga tengah berbincang dengan bahan perbincangan yang didominasi oleh masalah bisnis. Dua cowok yang ikut serta disana kini sudah mulai jengah dengan perbincangan tersebut.
Tampak dari gelagatnya yang sibuk  dengan handphonenya masing-masing.

"Ma, Alex ke toilet bentar." Alex bangkit dari duduknya dan pergi tanpa menghiraukan ucapan sang mama yang menyuruhnya untuk cepat kembali.

Tak berselang lama, cowok satunya juga berdiri.

"Mau kemana sayang?" tanya wanita yang duduk di sampingnya.

"Toilet," jawab cowok itu malas dan lekas pergi meninggalkan ruangan tersebut.

.
.
.

"Disini rupanya," ujar cowok itu menghampiri Alex yang bersandar pada pagar pembatas rooftop.

Tak mengubris, Alex kembali menyesap rokok yang sebelumnya berselip disela jarinya.

Cowok itu memandang Alex lekat, "Nggak nyangka ketos yang 'katanya' murid teladan dan berprestasi itu merokok."

Alex menatap cowok itu datar.

"Oh ya, gue mau nanya mumpung lo disini. Lo balikan sama Ziva ya?"

"Urusan sama lo apa?"

"Yaaa... Cuman nanya doang."

"Hm."

Cowok itu ber-oh.

"Hmm... Lo sekelas sama dia kan?"

Cowok itu mengangguk.

"Hasbyia Tomiro, gue tau lo sebelumnya nyoba deketin Ziva."

Tomi menatap Alex dengan hatapan aneh.

"Hah? Siapa? Gue?"

"Jangan ngelak, lo makin jelas bohongnya."

Tomi langsung kicep.

"Kalau gue tau lo masih..."

"Oke..okee... Lagian kan gue udah tau kalian balikan, mana berani gue nikung. Sebelumnya kan kalian cuman deket, bukan pacaran. Jadi nggak salah dong gue usaha." Ucap Tomi memberi pembelaan.

Alex hanya diam.

"Masih kagak percaya?"

Alex masih diam, apa jangan-jangan...

"Woi!"

Alex menoleh dan refleks ia menjatuhkan puntung rokok yang sudah hampir mengenai kulitnya itu.

"Wahh...wahh... Ternyata rumor itu benar adanya." Decak Tomi.

"Rumor apaan?"

"Rumor kalau lo, si ketos incaran cewek satu sekolahan ini hobinya ngebug everywhere and everytime."

Drttt...

Alex fokus dengan handphonenya, tampak nama 'Pratama' dilayar.

"Hm,"

"Lo dimana?"

"Emang napa?"

"Sinilah nimbrung, sepi banget anjir."

"Ajak Juan sama Alan aja sana."

"Nih dua curut lagi main game, gue bosan ngeliatin mereka." Curhat Pratama dari seberang telfon.

"Yodah, gue kesana."

Tuttt...

"Siapa?" tanya Tomi.

I'll be your girlfriendDove le storie prendono vita. Scoprilo ora