20 - Jogging

6.8K 668 69
                                    


"Memilikimu dengan cinta sepihakku adalah pilihan rasa sakit yang akan selalu ku nikmati tanpa berbagi lukanya padamu."

***

Sean menolak pulang diantar Oliver yang masih waras diantara mereka yang mabuk, cowok itu lebih memilih menghubungi Roby untuk menjemputnya di tempat karaoke dan membawanya pulang menuju apartemen.

Biasanya Kalaya yang akan bertugas menjemput Sean dikala cowok itu mabuk, namun gadis itu tidak mengangkat teleponnya, tapi Sean bersyukur Kalaya tidak mengangkatnya karena ia baru mengingat jika tadi ia memberitahu Kalaya lembur di kedai padahal ia bersenang-senang di tempat karaoke yang Raya sewa—ah tidak, lebih tepatnya Sean hanya menemani bersenang-senang.

Meskipun raganya berada di tempat penuh maksiat itu, Pikiran Sean malah melanglangbuana pada gadisnya yang mungkin tengah tertidur lelap di jam satu pagi ini.

Sial. Setelah hubungannya berjalan normal dengan Kalaya, Sean merasa pergi bersenang-senang dengan Raya lalu membohongi gadis itu adalah hal yang salah. Biasanya Sean akan jujur dan terang-terangan meskipun itu akan menyakiti Kalaya, kenapa sekarang Sean tidak bisa melakukannya?

Sean tidak tenang, ada perasaan bersalah yang tiba-tiba bersarang di dadanya, padahal selama melakukan affair terang-terangan di depan Kalaya, Sean tidak pernah merasakan ini. Sepertinya memang ada yang salah dengan dirinya.

Setelah sampai di apartemen, Roby segera membantu Sean untuk turun dari mobil dan memapah pemuda itu hingga sampai di unit apartemennya.

"Bos, minggu depan Tuan Sagra pulang."

Sean hanya membalasnya dengan gumaman, cowok itu sudah merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan kening yang ditutupi oleh lengan kanannya.

"Hari ini lo pantau GPS Scarletta, 'kan?" Tanya Sean.

"Iya, Bos. Aman, dia ada di rumah malam ini."

"Bagus."

"Apa saya perlu menjemput Nona Kalaya untuk datang ke sini?"

Sean terdiam sebentar, diambang batas kesadarannya ia berontak ingin mengiyakan, namun mulutnya mampu tetap waras dan menolak.

"Nggak perlu, lo keluar aja, gue mau istirahat."

"Baik, Bos."

Setelah mendengar pintu tertutup, Sean langsung membuka matanya, dan tangannya meraih ponsel di saku celana jeansnya lalu mencari dan menekan room chat teratas di aplikasi WhatsApp nya.

Cassean D. Mahatma:
Hei, kamu udah tidur?

Cassean D. Mahatma:
Sayang

Cassean D. Mahatma:
Aku baru selesai lembur, capek banget

Cassean D. Mahatma:
Besok jam 7 jogging yuk? Mumpung libur, kita jogging di taman kompleks rumah kamu aja. Besok aku jemput ya

Cassean D. Mahatma
Good night, Scarletta❤️

Oke, sepertinya Sean benar-benar sudah mabuk. Karena setelah mengirimkan pesan terakhir pada Kalaya, tangan cowok itu terkulai lemas bersamaan dengan ponselnya yang jatuh di atas karpet bulu dan matanya terpejam dengan seulas senyum yang tiba-tiba terbit di kedua ujung bibirnya.

KALASEAN ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora