35 - Teman Baru

8.6K 738 126
                                    



"New friends - New life."

***

Tak terasa ujian kenaikan kelas telah selesai kurang lebih dua pekan diadakan dengan beberapa kali terdapat hari libur. Dan hari ini adalah hari terakhir Kalaya menginjakkan kakinya di SMA Mahatma. Sekolah yang telah mempertemukannya dengan Sean juga sejuta kenangan dan luka yang membekas di hidupnya.

Semenjak kandasnya hubungan Sean dan Kalaya, Kalaya tidak pernah lagi bertemu dengan Sean, cowok itu seperti hilang ditelan bumi, atau mungkin Kalaya yang memang sengaja menghindari hal-hal yang berhubungan dengan Sean. Bahkan pada Oliver yang masih setia menjaganya di sekolah pun Kalaya mewanti-wanti agar cowok itu tidak lagi membahas Sean.

Kalaya sudah tidak lagi tinggal di apartemen Oliver, gadis itu kini sudah tinggal di apartemen milik Mamanya. Awalnya, Siska agak ragu meninggalkan Kalaya sendirian, karena Siska harus kembali ke Singapura untuk mengurus pekerjaannya, namun Kalaya meyakinkan diri jika ia bisa menjaga dirinya.

Selama itu pula, baik Rion dan Oliver kedua cowok itu sering mengunjungi dan menemani Kalaya, Kalaya tidak pernah menolak kehadiran mereka, karena meskipun Kalaya tidak ingin terus dijaga dan dikasihani, mereka berdua tetaplah orang yang sudah membantu dan menjaga Kalaya selama ini.

Terlebih, semakin lama, entah hanya perasaan Kalaya saja atau memang kenyataannya begitu, antara Rion dan Oliver semakin hari sering terjadi perdebatan yang Kalaya tidak mengerti dan membuat gadis itu akhirnya selalu diberi pilihan untuk bersama Rion atau dengan Oliver.

Awalnya, Kalaya tidak terlalu menanggapi, namun perubahan sikap Oliver yang semakin hari tidak ragu menyembunyikan kedekatan mereka cukup membuat Kalaya was-was.

"Mau mampir ke kafe dulu nggak?"

Kalaya yang baru saja keluar dari toilet siswa tampak terdiam ketika Oliver yang sedari tadi menungguinya tiba-tiba bertanya.

"Gue punya rekomendasi kafe yang sesuai sama mau lo, private, nggak rame, dan ada live musik-nya, punya kenalan gue."

Gadis bersurai hitam panjang dengan bando berwarna putih itu tampak terdiam seperti tengah berpikir sesuatu hal, ia menatap lurus koridor yang tengah ia lalui bersama Oliver, sudah sepi, karena keduanya sengaja keluar dari sekolah setelah para siswa pulang.

"Aku nggak bisa, mau istirahat," ujar Kalaya singkat tanpa menatap Oliver. Gadis itu berjalan lurus terus tak menyadari jika Oliver sudah menghentikan langkah dan mengembuskan napas berat.

"Lo nolak gue terus, se-nggak suka itu ya lo sama gue?"

Kalaya langsung menghentikan langkah, tertegun akan ucapan Oliver yang tidak ia duga sebelumnya.

"Gue tulus mau temenan sama lo, tapi kenapa lo nggak pernah bisa nerima gue? Dari dulu ... lo nggak pernah ngeliat gue. Seburuk itu ya gue di mata lo?"

Oliver terkekeh kecut, lalu berjalan mendekati Kalaya hingga ia berdiri tepat di depan gadis itu yang kini balas menatapnya dengan tatapan lurus.

"Gue tau lo terpaksa nerima keberadaan gue sekarang karena nyokap lo, 'kan?"

"Oliver—,"

"Gue ngerti, kok. Tapi, kalau lo emang nggak nyaman, nggak usah dipaksa. Lagipula, ini mungkin jadi hari terakhir gue jagain lo karena setelah libur panjang, lo bakal pindah ke sekolah Rion, dan akan ada Rion di sana yang jagain lo."

Oliver tersenyum tipis, cowok berwajah garang itu terlihat melempar senyum tulus, namun tatapan matanya tidak dapat menyembunyikan kesenduan, hal itu membuat perasaan Kalaya sedikit terusik, apalagi setelahnya Oliver malah tertawa pelan dan mengacak-ngacak rambutnya.

KALASEAN ✔️Where stories live. Discover now