01. Urgent Meeting

374 31 60
                                    


Chapter 1 telah di mulai...

jangan lupa vote dan comment ya <3

bismillah semoga pada dapat feelnya dari chapter ini :)

happy reading prends :)

"MI6. Mereka membutuhkanku."

Sunyi. Hanya itu yang mereka bisa rasakan sekarang. Rumah mereka yang tadinya penuh dengan ceria, menjadi sunyi dan tegang. Vincenzo dan Chayoung saling bertatapan, Rose dan Andrea menoleh ke kedua orangtua mereka. Mereka berdua bisa melihat raut wajah kedua orangtuanya penuh dengan khawatir dan serius. 

Vincenzo mencoba untuk memasang kata kata yang ia ingin katakan ke istrinya. Dirinya tau bahwa pasti ada satu hari... salah satu mereka akan mendapat telepon tersebut. Tapi Vincenzo tak nyangka bahwa akan secepat ini. 

Chayoung bisa melihat raut wajah suaminya penuh dengan kekhawatiran dan kecewa. Chayoung tau bahwa memang ada kemungkinan tinggi, dirinya yang akan di panggil dengan MI6 daripada suaminya, tapi dirinya tak nyangka bahwa hanya waktu bentar yang ia dapatkan bersama keluarganya.

"Vin..." akhirnya Chayoung mengeluarkan satu kata dari mulutnya

"Iya aku tahu... aku tahu kamu harus pergi. Baiklah aku akan mengantar anak anak, nanti aku menyusulmu." Vincenzo ngerti situasi yang ia sedang alami sekarang, dirinya juga peka bahwa ini adalah pekerjaan mereka, jadi mereka harus terbiasa untuk berpisah dan membuat keputusan yang benar di waktu yang pendek. 

"Appa, berikan aku kunci mobilnya, biarkan aku membawa mobil. Aku akan kesekolah berdua bersama Rose." Andrea juga mengerti dengan situasi sekarang, ia tahu pasti ayahnya merasa sangat kecewa dan sakit sekarang, dirinya juga tau bahwa ini keputusan yang benar untuk membiarkan ayahnya bersama ibu mereka. 

Rose menoleh ke adiknya dan mengangguk, dirinya juga setuju dengan keputusan adiknya. 

"Iya ayah, Andrea benar. Ayah ikut saja dengan ibu, biarkan aku dan Andrea ke sekolah sendiri, kami sudah bisa mengurus diri kita sendiri kok." setuju Rose sambil menampilkan senyuman hangatnya.

Chayoung menoleh kekedua anaknya, dirinya sangat bersyukur bahwa kedua anak anaknya sangat pengertian. Vincenzo pun juga sama, ia pun sekarang terharu dengan perkataan dari putrinya. 

"Sejak kapan kalian sudah menjadi dewasa." jawab Chayoung sambil mendekati kedua anaknya dan membawa mereka kedalam pelukannya. 

"Eomma yang mengajarkan kita untuk tidak egois." ungkap Rose didalam pelukan ibunya 

"Eomma juga mengajarkan kita untuk selalu membantu keluarga kita jika mereka sedang kesulitan." lanjut Andrea

Vincenzo dari belakang menyaksikan kehangatan dari ketiga manusia yang sangat ia sayangi di dunia ini. Dirinya hampir tak bisa mengkontrol dirinya untuk tidak menangis, tapi sudah terlambat, air matanya sudah keluar tanpa dapat izin darinya. 

...

Akhirnya Chayoung dan Vincenzo setuju dengan Andrea. Vincenzo memeberikan kunci mobilnya kepada putranya, lalu iya mengambil kunci mobil satu lagi untuk mengantar Chayoung ke Kantor MI6.

Andrea dan Rose sudah berangkat lebih dulu, karena mereka bisa telat jika menunggu orangtuanya. Vincenzo dan Chayoung baru selesai mengganti baju mereka menjadi formal. Kedua pasangan Cassano mengenakan Jas Hitam mereka, sebagai simbol baju kerja mereka. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
IMPOSSIBLEWhere stories live. Discover now