11. Grave and Letter

148 26 142
                                    

welcome back to a new chapter :)

gmanaaa udh meningan sekarang? udh ga nyesek lagi? apa kalian masih punya harapan cha bakal hdup lagi? atau kalian udh pasrah? atau kalian masih berharap suatu keajaiban? atau kalian udh pasrah dan membiarkan diriku lanjuti ff ini sepuas aku dan bakal selalu dukung untuk happy/sad end?

terserah dehh, kalo kalian masih berharap ada keajaiban, semoga terkabul wkwkwk, kalo kalian memang udh pasrah, semoga masih nunggi kelanjutannya hingga akhir ya (tar nyesel lohhh kalo ga baca lengkap)

well bisa diliat dari judul aja udh bernama "surat" abis itu covernya vin nangis megang surat... haduehh maafin deh yaa, emang jarinya masih mau bikin chapter nyesek dulu sementara, tapi semoga aja ini chapter terakhir untuk mereka berduka dan nextnya bakal mulai action lagi (AMIN)

oke dehh lets get started!!!

-

-

-

Hari ini, suasanya berbeda dari kemarin. Sekarang, Vincenzo, Rose, dan Andrea sedang bersiap siap untuk menggelarkan pemakaman Chayoung di kota London. 

Bisa dibilang cuacanya sangat mendukung. Gelap... Angin dingin... sepertinya akan hujan nanti, daun musim gugur sudah terkumpul disepanjang lahan pemakaman. Beberapa teman Vincenzo dari Korea terbang ke London untuk menghadiri pemakaman Chayoung. Juga ada beberapa teman kuliah Chayoung dari Koreaa datang untuk menghadiri pemakamannya. 

-

Tentunya seluruh tim MI6 sudah berkumpul sejak kemarin. Kelima teman Vincenzo yang kemarin datang memutuskan untuk menginap di tempat Vincenzo untuk menamaninya. Sedangkan Han Seo... ia malah disuruh dengan Hong Sik untuk ke rumah mereka masing masng dan bawakan baju ganti untuk hari pemakaman. Tentu saja Han Seo merasa digunakan dengan mereka, tapi ia tak ada pilihan lagi sih, emang benar, harus ada yang nemani hyungnya, tapi masa juga harus dirinya jadi pengirim baju ke rekannya?

Han Seok, Nam Joo, dan Yeon Jin juga sudah balik di London sejak tadi jam 3 pagi. Tapi mereka bertiga masing masing pulang sebentar untuk membersihkan diri dan tidur beberapa Jam. Karena Han Seok tak sempat pesan kamar hotel, ia menebeng untuk menyinap sementara dirumah Nam Joo. Awalnya Nam Joo sempat ragu... tapi Pernyataan Han Seok memang benar, mana mungkin jam 3 pagi bisa pesan kamar hotel. Jadi Nam Joo membolehkan Han Seok untuk tinggal sementara. 

-

Tak hanya rekan Vincenzo dan teman teman Chayoung yang datang. Ibu Vincenzo juga sudah hadir...

Saat Oh Gyeong Ja mendengar kabar tiadanya Chayoung, ia segera memesan tiket pesawat dan berangkat ke London tanpa pengetahuan Vincenzo. Sekitar jam 6 pagi, secara tiba tiba, Vincenzo yang sedang tengah siap siap mendengar suara bel rumah. Dirinya sempat bingung... Siapa yang datang sepagi ini? Vincenzo segera menghampiri pintu rumahnya, saat ia buka... Disitulah ibunya. Terdiri tepat dihadapannya. 

Awalnya Vincenzo kira ini hanya mimpi, Karena dirinya belum sempat mengabari ibunya tentang kematian istrnya. Namun apa ini? Kenapa bisa ibunya sekarang berada dihadapannya? 

Hong Sik menepuk pundak Vincenzo, untuuk menyadarinya "Aku yang menelponnya." ungkapnya sambil tersenyum hangat kepada Vincenzo.

Vincenzo menoleh kepadanya dengan tatapan bersyukur dan haru. Sungguh ia sangat berterima kasih dengan tindakan temannya. 

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang