03. The Plan

191 28 34
                                    

alrighty let's see how our cassano couple doing 

semoga suka chapter in yeorobun :)

jangan lupa vote dan comment yang banyakkk <3

happy reading prends

-

-

-

"Yeobo?! YEOBO!!!"

"Waeyo? Kenapa berteriak histeris?"

Vincenzo langsung membuka matanya. Sekarang ia mendapat Chaayoung terdiri dihadapannya dengan tatapan bingungnya. 

"oh... ah... uhhh kamu kenpa dari tadi udah kayak mau ngabisin aku." ucap Vincenzo yang masih sedikit tertakuti oleh istrinya

"Aigoooo. Suamiku ini ternyata penakut ya ahahahaha. Aku tadi bertatap dingin kepadamu karena aku frustrasi dengan kasus ini. Dan semua itu, melepaskan heels, dan mengikat rambutku, itu hanya karena aku ingin merasa lega dan bebas. Kau pikir ga cape seharian pake heels ini."

Vincenzo hanya mengangguk canggung ke istrinya. Dirinya bersyukur bahwa ia tidak kena hukuman dari Chayoung. Akhirnya sekarang ia bisa bernafas dengan lega.

"TAPI KENAPA KAMU TELAT HAHH!" lagi lagi Chayoung menghantam jendela dibelakang suaminya untuk meluapkan semua emosinya.

"Ahh.. itu... Rose. Rose tadi agak lama siap siapnya." perjelas Vincenzo yang masih mematung di depan Chayoung

Rose dari luar mendengar aduan ayahnya, dirinya langsung kesal dan memasuki ruangan tersebut. Andrea mencoba untuk menghentikannya, tapi pamannya, Han Seo langsung menarik Andrea dan menyuruhnya untuk berdiam saja.

"MWO! AKU! AYAH MENYALAHKAN AKU!" ahhh sekarang Rose yang meledak. Vincenzo langsung menyesal apa yang baru ia katakan. 

"Wahhh aku ga nyangka kamu tega menyalahkan putrimu sendiri." sindir Chayoung, dan lagi lagi tangannya menyilang. Oh tapi sekarang bukan hanya Chayoung, tapi Rose juga. Sekarang keduanya di hadapan Vincenzo sambil menatap dingin kepadanya. Vincenzo disitu hanya bisa memundur dari mereka dan tersenyum.

"Aha ha ha ha, Yeobo, Rose, tolong ngertilah. Maksudku, ini bukan salah mu Rose, aku tahu kamu pasti akan lama kalo bersiap siap. Dan Chayoung-ah, ini semua salahku, karena aku memeberitahu mereka mendadak, jadi jalannya juga telat." perjelas Vincenzo dengan pelan dan hati hati. 

Di luar ruangan...

"Samchon, should we go in." tanya Andrea.

"Aniy, kita biarkan ayahmu menyelesaikan masalah ini. He's all on his own now." jawab Han Seo

Andrea hanya mengangguk, lalu tiba tiba Pak Nam baru saja kembali dari cafeteria, ia membawa minuman dan sekantong popcorn.

"hey, nihh kita perlu cemilan untuk menyaksikan pertengkaran mereka. Bagaimana sekarang? What did I miss?" Pak Nam langsung memberi kantong popcornnya ke Andrea, dan membagikan minuman yang ia beli tadi ke keduanya. Andrea mengambil sekantong popcorn tersebut dengan senang hati. 

"For now Rose and mom are just looking at him with they're cold glare." jelas Andrea ke Pak Nam

"oof, those glares." ngeri Pak Nam. 

"hey guys shhh shhh, mereka mulai lagi." Han Seo langsung mengajak keduanya untuk mendekat, dan mereka melanjutkan saksan pertengkaran ini. 

IMPOSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang