09. I Choose Death...

196 25 112
                                    

halo semua!!! aku balikkk!!! ada yang kangen gaa?

apa ada dari kalian masih nungguin aku? kalo kelamaan maaf bngt ya.

ada yang masih inget sama plotnya?

maaf aku ngilangnya lama... lagi hectic sih dansempet writers block, but semuanya udh oke kok :)

oke oke siapkan bantal, tisu, dan mental :)

its gonna be a ride 🙂

Jangan lupaaa!!! VOTE DAN COMMENT YANG BUANYAKKK!!!

gudluck my readers 👍🏻

-

-

-

Malam yang suram...

Hujan mulai turun dengan deras... Lampu sen mobil ternyala berkedap kedip... posisi mobil tersebut sudah terbalik... banyak kepingan mobil di sekitaran jalan dan asap api keluar dar mobil tersebut...

Vincenzo dari mobilnya terdiam. Han Seok di sebelahnya ikut terkejut. 

Dengan perlahan Vincenzo keluar dari mobilnya. Dirinya menghiraukan adanya hujan. Ada banyak orang mulai mendekat dan mengerubungi lokasi kecelakaan tersebut. 

Han Seok melihat rekannya keluar, dirinya langsung menelpon Pak Nam dan Han Seok untuk segera ke lokasinya. Setelahnya, Han Seok langsung menyusuli Vincenzo. Dirinya tau sekarang Vincenzo pasti masih dalam keadaan shock dan tak menyadari apa yang baru saja terjadi dalam telepon dan didepan matanya.

Vincenzo berjalan mendekati mobil tersebut... dengan pelan dan seksama. Tanganya meraih kedalam sakunya dan mengambil handphonenya. Ia mencari nama kontak seorang... ia menelponnya, tatapannya masih mengarah ke-mobil yang ada didepannya. Tatapannya kosong. 

drrtt drrtt drrtt

Ditengah teleponnya, ada ponsel di aspal yang dekat dengannya bergetar. Vincenzo menoleh kearah getaran ponsel tersebut... dengan perlahan tangannya meraih ponsel tersebut. Ia melihat id panggilan yang menelpon ke hp yang ia pegang sekarang...

'Darling'

Dalam hitungan detik, Vincenzo kembali pada kewarasannya dan kenyataan. Dirinya mulai menoleh kiri kanan, ia bisa melihat polisi mendekati lokas tersebut dan ambulans mulai hadir. nafasnya mulai sesak, tangannya memegangi dadanya mencoba untuk mengontrol detak jantungnya.

"Ahhh... Tidak..." makin lama, Vincenzo makin sesak. 

Hp yang tadi ia temukan di aspal masih ia genggam, namu semakin erat. Ternyata, Hp tersebut... milk Chayoung. Istrinya. 

Han Seok bisa liat Vincenzo telah kembali dalam kenyataan, dengan perlahan ia mendekatnya dan emncoba untuk menenangkannya. Tangannya dengan perlahan memegang pundaknya.

"Vin, tarik nafas, buang... tarik nafas, buang... tenangkan dirimu." pandu Han Seok.

Namu Vincenzo mengabaikannya. Vincenzo langsung melepaskan pegangan pundak Han Seok dan berjalan mendekat ke mobil yang ada jelas didepan matanya. 

"Tidak. Tidak mungkin. Aniya." berkali kali Vincenzo menolak apa yang ia liat didepannya.

Vincenzo kembali mencoba menelpon nomor Chayoung, namu hp yang ada digenggamannya lah yang bergetar. Vincenzo menoleh balik ke getaran hp tersebut, sekarang ia merasa yakin ini handphone istrinya. Namun dimana Chayoung? Itu yang Vincenzo khawatirkan.

IMPOSSIBLEWhere stories live. Discover now