Chapter 15

3K 494 220
                                    

Haruto menatap Karina tajam.

"lo ditolak menjadi anggota panitia" ucap Haruto.

Semua orang disana terkejut.

"kenapa?" tanya Karina dengan ekspresi sedih.

"lo telat di rapat perdana ini, kalau lo cuma main - main ikut kepanitian, mending lo gak usah ikut, ini berlaku juga untuk kalian semua" ucap Haruto dingin.

"tapi aku tadi keliling nyari tempat ini, aku mahasiswa baru disini Haru.. Jadi aku kesasar" ucap Karina.

"lo gak bodoh kan untuk nanya sama mahasiswa - mahasiswa disini dimana letak sekre himpunan, dan gua gak nerima alasan apapun" ucap Haruto.

Karina mengepalkan tangannya kesal.

"maaf mengganggu, ada ribut apa ini?" tanya Pak Donghae.

"pak.. Saya ditolak menjadi panitia oleh Haruto" ucap Karina.

Pak Donghae terkejut.

"loh kenapa kamu ditolak Karina?" tanya Pak Donghae.

"dia telat pak dirapat perdana ini, apalagi alasannya gak masuk akal, kalau saya mentolerir hal seperti ini, bukankah mahasiswa lain juga akan mengikuti kelakuannya" jawab Haruto.

"kenapa kamu bisa telat Karina?" tanya Pak Donghae.

"saya tersesat pak nyari tempat ini, soalnya saya kan mahasiswa baru, jadi saya gak hafal dimana letak - letak bangunan dikampus ini" jawab Karina.

Pak Donghae mengangguk mengerti.

"Haruto, Karina ini mahasiswa baru, jadi wajar dia telat, jangan galak begitu.. Masukkan dia ke panitia yaa, biar dia ada kegiatan dan mendapatkan sertifikat, kan itung - itung kamu membantu temanmu agar tidak susah nanti sewaktu mengurus wisuda yang mengharuskan mengumpulkan beberapa sertifikat dari kegiatan kampus, kamu sebagai ketua himpunan pasti mengertikan?" ucap Pak Donghae.

Haruto dalam hati sudah sumpah serapah.

"tapi pak, kalau mahasiswa lain mengikuti jejaknya, saya yang rugi nanti saat pengurusan acara musik ini" ucap Haruto.

"tapi kan mahasiswa lain bukan mahasiswa baru, hanya karina disini posisinya mahasiswa baru, jadi kamu gak usah khawatir, masukkan dia, saya tidak ingin mendengar alasan apapun lagi" ucap Pak Donghae tegas.

Haruto menghela nafasnya.

"ya pak, Karina bisa masuk menjadi anggota panitia" ucap Haruto.

Karina tersenyum.

"terimakasih Haru" ucapnya.

"ya sudah, karna masalah sudah selesai, bapak pamit yaa, kalian lanjutkan rapat kalian" ucap Pak Donghae.

Haruto hanya mengangguk hormat kepada Pak Donghae, kalau saja beliau bukan Dosen yang mengurus kemahasiswaan termasuk mengurus Himpunan, Haruto tidak akan sudi mengikuti kemauannya.

"untuk kalian semua, jangan pernah mengikuti kesalahan dari Karina, karna saya tidak akan memaklumi keterlambatan dalam bentuk alasan apapun kecuali sudah ijin terlebih dahulu" ucap Haruto tegas.

Semua mahasiswa bersaut dengan kompak bahwa mereka setuju.

"Karina lo bisa isi form pendaftaran ulang di Junkyu" ucap Haruto.

"siap Haruto" ucap Karina.

Junkyu hanya memasang wajah tak enaknya saat Karina mendekat.

"Hay Kyu.. Kita bertemu lagi.. Mungkin akan terus bertemu lagi" senyum Karina.

"cepet tulis nama lo, karna gua gak sudi basa basi dengan ular seperti lo" bisik Junkyu dingin.

"galak banget, tapi lo tenang aja, gua disini akan membantu meringankan bebannya Haruto, contohnya dengan senang hati gua akan buat lo keluar dari grup inti Himpunan" bisik Karina.

T O X I C (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang