Part_06

2.9K 581 276
                                    

Ada yang rindu gak nih? wkwk...

Berapa hari nih udah gak update, guys? ;)

Seperti biasa jangan lupa vote ^^

______♡




Kini, Yeon-Seok beserta Jin-Woo dan Min-Jun sedang berjalan-jalan disekitar taman. Min-Jun yang meminta, jadi kedua orang dewasa tersebut hanya bisa menuruti saja. Yeon-Seok dan Jin-Woo berjalan di belakang Min-Jun sambil sesekali bercanda gurau dengan perkataan Min-Jun.

"Aku tak menyangka kau selamat di dalam sana." Jin-Woo tetap memandang kedepan. Ia tak sama sekali memutuskan pandangannya dari Min-Jun yang sedari tadi tak henti-hentinya melompat.

"Yahh... Begitulah nyatanya, aku juga tak menyangka bisa selamat." sama-sama tak saling bertukar pandang, afeksi mereka masih tertuju pada Min-Jun yang berhenti berjalan dan menunjuk para pelayan yang membawa banyak makanan ringan

"Hyung! Min-Jun pergi!" segera anak kecil itu berlari menuju para pelayan tersebut. Ya benar, Min-Jun sangat menyukai Tea Time, karena ia bisa menghabiskan waktu  bersama Yeon-Seok menikmati cuaca yang cerah dengan angin yang menyejukkan.

Yeon-Seok hanya menggeleng pelan dan pergi menjauh dari lokasi. Jin-Woo yang melihatnya segera mengikuti Yeon-Seok kesuatu tempat. Mereka memasuki rumah dan berjalan hingga sampai di kamar milik Yeon-Seok.

Kamar luas dengan nuansa santai mengisi penglihatan Jin-Woo sekarang. Ia tak menyangka bisa memasuki kamar milik Yeon-Seok yang notebane orang lain tak dapat memasuki kediaman Go tanpa izin pemilik rumah. Dan terlebih, siapapun tak akan memiliki wewenang akan masuk kemari tanpa seizin Direktur Go dan Tuan Jin-Chul.

"Sekarang kita sudah bebas." Yeon-Seok merebahkan dirinya diatas kasur king size miliknya, sedikit melonggarkan kerah bajunya dan menatap kearah Jin-Woo yang menatapnya. "Duduklah, aku akan menyiapkan teh."

Jin-Woo berjalan menuju sofa panjang yang ada di kamar tersebut. Sedangkan Yeon-Seok bangun dan berjalan menuju mini kitchen dikamarnya. Sengaja di buatkan dapur kecil di kamarnya karena sang kakek sedikit iba dengan keadaannya saat pertama kali mendengar kabar meninggal orangtuannya. 

Yeon-Seok sempat mengurungkan diri dikamar selama berminggu-minggu dan hanya keluar saat ia ingin makan saja. Yeon-Seok juga menutup diri dari orang-orang rumah termasuk Min-Jun hanya karena gengsi menangis seperti anak kecil.
Ia kembali sambil membawa nampan dengan dua mug dan tea pot diatasnya. Diletakkan begitu saja di meja dan duduk dengan santai di single sofa.

Sunyi tanpa adanya topik pembicaraan, Yeon-Seok bingung ingin memulai dari mana. 

'Sistem.' batinnya sambil terus memikirkan mulai dari mana ia akan memulai pembicaraan.

["Ya Master."]

'Menurutmu, lebih baik langsung pada topik, atau basa basi terlebih dahulu?'

["..."]

Tampak tak dapat jawaban sama sekali, sepertinya sang sistem juga tak tau ingin memberi jawaban apa. Yeon-Seok menghela napas dan berdiri dari duduknya.

"Tunggulah sebentar, aku ingin mengambil sesuatu untuk mu." berjalan meninggalkan Jin-Woo, Yeon-Seok memasuki kamar mandi yang ada dikamarnya.

Jin-Woo sedikit bingung dengan prilaku Yeon-Seok yang tak seperti orang-orang katakan. Ia tak merasa, Yeon-Seok hanya seorang anak laki-laki yang kurang perhatian dan anti sosial. Yah... Walaupun wajahnya tak tampak seperti itu, tapi dimata Jin-Woo itulah pandangannya saat pertama kali melihat Yeon-Seok.

I Created Personal System Became The Strongest [DROP!] Where stories live. Discover now