Part_17

1.4K 194 14
                                    

Melangkahkan kaki memasuki kediaman Go. Ditangannya ia menenteng sebuah kantung plastik berisi makanan ringan. Derap kaki kecil ia dengar dengan suara teriakan khas anak kecil berkumandang bersamaan.

"HYUUNGGIIEEE!!!"

Ya, benar itu Min-Jun. Anak itu sangat antusias saat hyungnya pulang dari membeli kudapan. Kenapa tidak menyuruh pelayan? Karena Yeon-Seok merasa gerah seharian penuh didalam rumah. Ia dilarang kakeknya untuk melakukan sesuatu yang membuatnya lelah sampai tubuhnya kembali pulih, namun ia diizinkan melakukan kegiatan perusahaan karena tentu saja ada Cleon dan Hyun-Bin yang mengawasinya.

"Min-Jun, hyung nanti mau pergi lagi. Jadi jangan merengek ya. Ahh... Min-Jun juga tidak boleh ikut karena nanti Min-Jun akan merepotkan hyung nantinya. Boleh?"

Mempoutkan bibirnya, Min-Jun bersikedap dada sambil menatap tak suka kepada kakaknya itu, "Ya." jawabnya ketus, mengambil kantung berisi makanan ringan dan pergi begitu saja tanpa mengatakan terimakasih terlebih dahulu.

Yeon-Seok terdiam sejenak. Dia melihat kepergian adiknya itu dengan diam tak ingin protes. Dengan segera, Yeon-Seok beranjak pergi dari tempatnya menuju kesebuah lokasi dimana tak ada seorang pun bisa mencarinya. Kecuali...

"Cleon, ingat apa yang aku katakan bukan?" Cleon menganggukkan kepalanya mengerti.

Sekarang mereka berada disuatu rumah di tengah-tengah hutan milik keluarga Go. Memang tidak ada yang bisa mencarinya karena siapa pun yang akan disuruh untuk menjelajahi hutan itu akan mengeluh terlebih dahulu karena tempatnya yang sangat luas serta pohon rimbun.

Disini, tiga orang pria dan satu orang wanita yang tampak kebingungan dan kagum menatap sekitar. Wanita itu kemudian menatap Yeon-Seok yang menatapnya tajam, "Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan? Sekarang lakukan lah."

"Ahh, baiklah. Sekarang rentangkan tangan anda, kita akan memulai pemanasannya."

°

°

°

°

"PUFFTT!!"

Hyun-Bin menutup mulutnya menahan tawa yang akan meledak kapan saja. Cleon yang menjadi bahan tawa hanya bisa menutup wajahnya yang memerah dan bersembunyi di sudut ruang berdinding kayu tersebut, "Saya tak mengira ini akan terjadi." Yeon-Seok yang melihatnya hanya bisa mengelengkan kepala melihat bawahannya itu malu di pojokan ruang.

"Sekarang kau mengerti kan?" Cleon yang masih diposisi yang sama menganggukkan kepalanya lagi tanda mengerti. Ia kira menari adalah hal yang mudah, ternyata dia salah. Sulit untuk memgkoordinasikan gerak tubuh dengan gerak kaki dan tangan. Ia berkali kali salah gerakan dan tentu saja sekarang tubuhnya terasa sakit semua karena belum terbiasa.

Benar, Cleon yang bersikeras menolak Yeon-Seok menjadi idol. Dan sekarang Yeon-Seok menyarankan agar Cleon mencoba sendiri menari dengan anggun layaknya seorang idol. Jika Cleon berhasil membuktikan bahwa ia bisa, maka Yeon-Seok akan menyerah pada Idol. Tetapi jika Cleon tidak bisa sedikitpun mengikuti gerakan seorang Idol, maka Yeon-Seok akan tetap pada jalur pilihan awalnya. Yaitu menjadi idol.

Hyun-Bin yang sedari tadi hanya melihat dan menikmati tontonan di depannya, mulai memasukkan kembali biskuit kedalam mulutnya, "Hyun-Bin kau juga harus menggerakkan tubuh-tubuhmu yang sudah lama tak kau latih itu." 

Hyun-Bin menggeleng tangannya yang masih menggenggam sekeping biskuit ia lambaikan tanda menolak, "Aku rasa, itu tak akan cocok dengan seni tari." ia kembali memakan biskuit-biskuit yang tersedia.

"Haenul, tarik pria itu. Aku tak menerima alasannya."

Merasa ada yang tidak beres, Hyun-Bin segera memasukkan biskuit terakhir kemulutnya, bergegas jalan menuju satu-satunya pintu keluar disana, "Kau pikir aku akan menyerahkan diriku begitu saja? HAH! Tak akan pernah!"

I Created Personal System Became The Strongest [DROP!] Where stories live. Discover now