Part_16

1.1K 210 26
                                    

Pagi menjelang menampakkan sinar sang surya yang sedikit terutup oleh awan mendung. Seorang pria muda tampak masih bergelumun di dalam selimut putih milik rumah sakit.

Krieett...

Suara deret pintu terdengar disambut suara gemuruh yang semakin mengema. Kilat-kilat cahaya bersautan memberi cahaya kuning samar bercampur cahaya putih lampu.

"Yeon-Seok, bangun."

Seketika gerakan dalam selimut itu terhenti. Hening meliputi ruangan dengan bau obat-obatan yang selalu menyengat hidung tanpa tau permisi. Pemilik suara memdekat dan menguncang-guncang tubuh dibalik selimut putih yang tadi sempat bergerak.

"Hyung..."

Masih tak ada respon sama sekali. Helaan nafas pun terdengar diselingi dengan suara selimut yang ditarik paksa dan tampaklah tubuh Yeon-Seok yang tampak meringkuk mencari kehangatan diatas kasur, "Kembalikan."

Tangan ia lambai lambaikan guna mencari selimut, barangkali pelaku penarikan selimut mengulurkan tangannya mengembalikan selimut yang tadi ia tarik paksa. Sang pelaku hanya mengeleng-gelengkan kepala dan memberikan selimut yang tadi ia tarik, duduk di kursi yang ada dan memperhatikan Yeon-Seok yang berusaha mengambil posisi duduk sambil mengeratkan selimutnya.

Disela-sela kesibukannya membungkus diri dengan selimut, tangan kecil kecil tiba tiba menghentikannya, "Hyung?" Yeon-Seok menatap mata orang di depannya. Min-Jun menatap mata sang kakak dengan pandangan berbinar.

"Hyung!"

"Kau ini baru saja mengalami pelecehan atau kau menyewa seorang wanita penghibur untuk merayakan siuman mu? Aku tak menyangka kau sebajingan ini."

Go Gun-Hee menatap cucunya yang kini sedang berpelukan menyalurkan kehangatan, "Jangan marahin Hyung!" Min-Jun menatap kakeknya marah. Tampak wajah gembul Min-Jun memerah gemas.

"Kau sama saja seperti dua orang kemarin."

Yeon-Seok mengelus puncak kepala adiknya kemudian mencium puncak kepalanya. Tadi malam sekitar jam 11 lewat tepatnya, Hyun-Bin dan Cleon pulang setelah diusir karena habis-habisan mengejek dirinya. Mereka benar-benar tak ingin mendengarkan penjelasan Yeon-Seok dan tetap kekeh bahwa 'Yeon-Seok pergi untuk bermain wanita' yaa... Memang benar ia bermain dengan wanita namun bermain yang ia maksud bukan bermain intim.

"Hyung hari ini pulang, kan?"

Sambil membenarkan tatanan rambut Min-Jun, Yeon-Seok menatap Go Gun-Hee meminta penjelasan, "Ya, jika kakek mengizinkannya." Min-Jun menatap kakeknya meminta jawaban. Sang kakek hanya bisa menghela napas dan mengangguk, mengizinkan cucunya itu segera pulang.

Min-Jun tersenyum girang, ia memukul-mukul pelan tangan kakaknya dan memeluk erat leher kakaknya. Yeon-Seok terkekeh melihat kelakuan Min-Jun. Membalas pelukan adiknya dan mengambil selimut.

"Kau kenapa?"

Berhenti sebentar ia menatap Go Gun-Hee yang menatap mereka bingung, "Kenapa? Bukankah kau akan keluar mengurus kepulangan ku? Sana pergi hus... hus..."

Go Gun-Hee hanya bisa mengelus dada dan bersabar menghadapi cucu tertuanya, 'Dasar bocah tengil!' batinnya mengucapkan berbagai rentetan kata kata kotor untuk cucunya itu. Segera, ia melangkahkan keluar dari ruang inap Yeon-Seok menuju meja administrasi mengurus kepulangan Yeon-Seok

°

°

°

°

Yeon-Seok menatap pintu besar dihadapannya, sudah lama ia tak melihat pintu besar ini semenjak dirawat di rumah sakit

Orang berlalu-lalang dengan kesibukannya masing masing. Saking sibuknya mereka, tak ada satupun yang menyadari keberadaan Yeon-Seok yang tampak mencolok karena berdiri ditengah tengah pintu masuk perusahaan.

I Created Personal System Became The Strongest [DROP!] Where stories live. Discover now