Part_12

1.7K 372 70
                                    

Seperti biasa jangan lupa Vote dan Coment.

Happy Reading♥️♥️

________







Atmosfer di ruangan tersebut berubah menjadi dingin dan suram. Bahkan sulit untuk bernafas. Pasukan High Orch itu melakukan sedikit gerakan guna mengambil ancang ancang menyerang.

"GROOAAARRR!!"

Teriakan lantang sang raja membuat suasana menjadi panas kembali. Setiap prajurit High Orch tersebut menyerang prajurit bayangan tanpa rehat barang setengah menit.

'Tch... Pengecut.'

Salah satu jendral Orch melesat menyerangnya. Segera Yeon-Seok menghindar dengan cara melompat mundur. Ia mengeratkan pegangannya pada senjatanya, melesat menyerang jendral Orch yang juga menyerangnya.

Yeon-Seok membalikkan belatinya, guna menangkis serangan jendral Orch yang menebasnya dengan sebilah pedang panjang.

"Tch... Merepotkan."

Yeon-Seok melompatkan tubuhnya dan bersalto di udara. Senjata yang semula menangkis pedang Orch tersebut kini berputar ria digenggaman Yeon-Seok.

[Skill Sword Arts aktif]

Yeon-Seok menancapkan belatinya pada kepala jendral Orch yang menyerangnya tadi. Darah segar keluar bercucuran mengenai tubuhnya.
Ia menatap sangar belati digenggamannya dan cucuran darah pada tanah.

Pada belatinya keluar aura hitam bercampur putih, aura itu mengelilingi belati tersebut dan genggaman tangan Yeon-Seok.

[Anda mendapat tatapan musuh.]

[Anda mendapat tatapan musuh.]

Menyunggigkan senyuman remeh, Yeon-Seok kepada Orch-Orch yang menatapnya. Membuang saliva bercampur darah yang membuat mulutnya terasa asam dan mengigit bibir bawahnya.

Yeon-Seok menarik belatinya dari kepala sang jendral Orch tersebut ia melayangkan tatapan dinginnya pada tubuh Orch yang tak bernyawa lagi.

"Tak ku sangka, Orch selemah ini, ku kira kalian punya kepintaran yang hampir menyetarai manusia, ternyata tidak."

["Master, para Orch lain melirik anda."]

Yeon-Seok menatap sekeliling, benar apa kata sistem miliknya. Banyak pasang mata Orch yang menatapnya. Dulu, mungkin ia merasa ini tanda bahaya. Namun sekarang di dunia barunya ini, ini merupakan sesuatu yang memiliki keasikan tersendiri.

"GO YEON-SEOK!"

Satu panggilan lantang tersebut membuat Yeon-Seok sadar. Ia menatap Jin-Woo yang juga menatapnya sedikit khawatir.

Mata Sharingan yang kini polanya berubah belum ia nonaktifkan. Mata itu membuatnya peka akan keadaan. Ia tersenyum hangat hingga matanya menyipit dan melambaikan tinggi tangannya.

"Aku tak apa, tak perluh khawatir."

Jin-Woo mengertakkan giginya, niat ingin melindungi anak itu sedikit goyah setelah melihat Yeon-Seok menancapkan belati beraura aneh dan mata merah menyala tersebut.

Ia menggelengkan kepalanya sebari menatap lurus para Orch yang mengepungnya. Tidak sulit untuknya menghabisi pasukan Orch ini, tapi keselamatan Yeon-Seok yang menjadi perkara yang sulit.

"Apa ku biarkan saja apa yang ia mau? Tapi bagaimana jika anak itu terluka?"

Jin-Woo lagi lagi menatap Yeon-Seok yang kini melanjutkan membantai para Orch yang tertarik akan kemampuannya. Orch yang awalnya mengepung dirinya tiba tiba saja berlari meninggalkan dirinya menuju Yeon-Seok yang tampak lebih menarik auranya.

I Created Personal System Became The Strongest [DROP!] Where stories live. Discover now