04 : Suara Sang Malam

68 15 3
                                    

Rintarou POV

    Setelah melewati beberapa rapat beberapa minggu yang lalu, kini seluruh anak Pramuka serta anak OSIS untuk mengadakan kemah di Sekolah. Karena aku adalah salah satu anggota aktif di Pramuka, aku terpilih menjadi salah satu Panitia kemah di bagian konsumsi. Jelas aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini karena aku dan Natasha berada di divisi yang sama. Terlebih lagi semakin banyak waktu untukku berdua dengannya.

"Selamat pagi semuanya, sekali lagi saya ucapkan selamat datang di SMA Harapan Cendekia. Hari ini kita akan menjalankan sebuah acara kemah khusus untuk siswa dan siswi kelas sepuluh. Acara ini sering dilaksanakan setiap tahunnya dengan maksud saling mengakrabkan diri dengan teman-teman kalian yang lain." Ujar Kepala Sekolah. Ah sial.. Mengapa divisi ku harus berbaris di tempat yang panas seperti ini.

   "Akan banyak kegiatan dan hiburan selama seharian ini hingga esok hari. Saya harap kalian dapat melaksanakannya dengan baik, terima kasih." Aku bertepuk tangan dan menoleh ke arah Natasha yang terlihat sedikit pucat. "Lo disini aja, disini agak ademan." Ucap ku seraya menggeser tubuh Natasha ke tempat barisan ku. Ia nampak terkejut namun tak menolak tawaran ku.

Setelah lima belas menit berpidato, kini kami kembali fokus ke tugas divisi kami masing-masing. Aku dan Natasha kembali ke tenda yang didesain sebagai dapur dan mendengarkan pembagian tugas dari Ketua Divisi. "Oke, setelah briefing kemaren ama seluruh divisi, gue udah ngelist tugas-tugas apa yang bakal kalian lakuin. Dan list ini udah di acc ama Ketua Panitia, jadi gue harap kalian jalanin tugas ini dengan bener." Ucap Rangga.

    "Untuk tugas belanja bahan-bahan makanan diserahin ke Lyona dan Atsumu. Sementara Natasha ama Rintarou bakal gue suruh kalian beli barang-barang kek plastik, sendok plastik, ya semacem gitu lah. Ntar lo berempat gue kasih daftar belanjaannya," Aku tersenyum puas mendengar ucapan Rangga, ia melirikku sekilas dan mengedipkan matanya. Ternyata ia memang sengaja memasangkan ku dengan Natasha.

Play : HIVI! - Remaja.

Natasha menghampiri ku seraya memegang ponselnya. "Kak Rin, ini list belanjaan kita hari ini. Kita berangkatnya bareng aja sama Kak Lyo dan Kak Tsumu," Ujarnya. "Bentar, gue mau tanya dulu ke si Rangga." Aku menghampiri Rangga dan membisikkan sesuatu kepadanya.

"Ni gue bareng berangkatnya ama si Tsumu boleh kagak? Naek mobil gue, kebetulan gue bawa mobil hari ini."

"Udah sono pergi ae, terserah lo."

    Aku mengangguk dan kemudian mengajak Natasha, Atsumu, dan Lyona menuju arah parkiran. Kami berempat pun masuk ke dalam mobil ku dan memasang sabuk pengaman kami masing-masing. "Ini lo berdua kalo udah beres chat gue ye, ntar gue kabarin lagi udah beres ama belom belanjanya." Ujar ku.

"Gampang lah masalah itu, cuma keknya ni gue belanjanya bakalan lama gara-gara si Tsumu." Jawab Lyona. "Ya gapapa dong, Lyo. Gue aja seneng dipasangin ama lo masa lo kagak?" Aku dan Natasha terkekeh ketika mendapati Lyona yang mendelik kesal ke arah Atsumu.

---

    Aku membuka ponsel ku dan mengecek daftar belanjaan yang sudah dikirim oleh Natasha. "Kayaknya ini bisa didapetin di satu tempat ae, jadi kita gak perlu misah buat nyari barang-barangnya." Ucap ku. "Yaudah kita ke toko khusus barang-barang gitu. Aku tau lokasinya dimana," Mata ku terbelalak ketika Natasha tiba-tiba menarik tangan ku untuk mengikutinya agar tidak tersesat di pasar ini.

Kami menghampiri salah satu toko peralatan kue dan catering yang sedikit ramai. "Permisi Ibu, maaf ini saya mau belanja ini bu. Disini ada semua gak ya, Bu?" Tanya Natasha sembari menunjukkan ponselnya ke arah Ibu penjual tersebut. "Oh bentar saya cek dulu ya, Mba. Boleh saya bawa dulu hp nya buat saya cek stok?" Natasha mengangguk dan tersenyum dengan ramah. Ibu tersebut pun pergi menuju rak-rak yang berisi barang-barang.

[✓] Pelangi ¦¦ Suna Rintarou.Onde histórias criam vida. Descubra agora