Extra Story : Jadilah yang Terbaik atau Jadilah Seorang Pecundang

104 15 2
                                    

Terushima POV

12 April 2021

    Rasanya aku benar-benar tak percaya bahwa hari dimana yang tak pernah ku duga kini telah tiba. Selama ini aku selalu berdoa agar Rintarou mendapatkan takdir yang terbaik untuknya, namun justru kenyataan pahitnya takdir terbaik yang dimaksud oleh Tuhan adalah mengambilnya dari kami semua. Seperti mimpi, untuk terakhir kalinya aku memegang tubuh kaku Rintarou yang terbalut kain kafan putih lalu menguburkannya bersama dengan teman-teman ku yang lain.

Kini nasib Ragnarok Vest berada di tangan ku sepenuhnya. Aku yang akan menentukan masa depan seperti apa yang akan ku ambil demi kebaikan bersama kami semua dan apa yang akan kami lakukan setelah kematian Rintarou. Tanpa memberitahu para Ketua dan Wakil Ketua RAVEST lain, aku telah menentukan langkah apa yang akan ku ambil.

    "Sebenernya ada apaan lo ngumpulin kita-kita disini?" Aku tersadar dari lamunan ku dan menoleh ke arah Oikawa yang baru saja menepuk bahu ku. Aku menggelengkan kepala ku dan kemudian segera berdiri di hadapan seluruh anggota Ragnarok Vest yang tengah berbaris rapih di hadapan ku. Ku silangkan tangan ku ke belakang lalu menatap ke arah mereka semua.

"Mungkin dari kalian semua dah pada tau soal kabar duka yang menimpa Ketua kita, Rintarou. Hari ini dia selesai dimakamkan, dan kami para petinggi RAVEST hadir di pemakamannya dan membantu untuk mengubur jenazahnya." Ujar ku. Aku menghela nafas ku sejenak lalu kembali melanjutkan pidato ku.

    "Sebelum dia pergi, dia nitipin surat ini buat gue. Gue mutusin buat baca ini di depan kalian biar kita tau apa yang sebenernya Rin pengen sampein ke kita." Ku keluarkan sebuah amplop yang terlihat lusuh dari saku celana ku, ku tunjukkan amplop tersebut ke hadapan semua anggota RAVEST yang tengah berkumpul di markas kami. Aku pun membuka amplop tersebut dan kemudian membacakan isi surat tersebut.

Play : Endank Soekamti - Sampai Jumpa.

───────────────────────────────

Halo, ini gue.
Suna Laskar Rintarou.

Mungkin saat kalian baca surat ini, berarti sekarang gue udah gak ada disisi kalian lagi. Gue sengaja tulis surat ini untuk ngebahas masalah masa depan yang akan di hadapin RAVEST. Sebelum ke intinya, gue boleh nostalgia dulu ama kenangan masa lalu gue?

Gue jadi inget.. Dulu pertama kali gue bikin geng ini tu pas masih SMP kelas 7. Saat itu gue dan para petinggi RAVEST mutusin buat bikin geng ini atas dasar kebencian gue ama anak-anak geng Black Warrior yang berani nindas orang-orang yang lebih lemah dari mereka (pengecualian gen 1 dan 2 Black Warrior karena mereka gak pernah cari masalah).

Meskipun gue sadar akan potensi gue dan temen-temen gue ini cukup unggul dalam bidang perkelahian, tapi kita semua punya satu kesamaan. Yaitu kita gak pernah manfaatin kelebihan kita buat nindas orang-orang gak bersalah dan yang lebih lemah dari kita. Justru kita semua ngerangkul orang-orang tersebut dan ngelindungin mereka, that's why peraturan kedua di RAVEST gue tulis 'Dilarang keras untuk menindas kaum yang lebih lemah/tidak bersalah.' karena hal itu. Karena gue punya mimpi buat bikin era berandalan yang berbeda.

Untuk Daichi, gue ucapin terima kasih karena lo udah mau disibukin buat mantau seluruh divisi dan ikut serta dalam kegiatan mereka. Gue apresiasi kerja keras lo.

Untuk Kuroo dan Bokuto, lo berdua hebat. Lo bisa jadi tameng buat ngelindungin divisi lain dan selalu stand by. Thanks, dan jangan pernah anggep diri lo gagal dalam lindungin gue. Setidaknya gara-gara kalian gue bisa kembali bangun walaupun cuman sebentar.

[✓] Pelangi ¦¦ Suna Rintarou.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang