14 : Pelangi dan Hujannya

98 16 1
                                    

Author POV

    Kini bulan mulai berganti memasuki awal April. Tepat pada tanggal 2 April ini, Natasha berulang tahun ke 20 tahun. Pada tahun ini ia merayakan hari ulang tahunnya sendirian tanpa ditemani oleh Rintarou secara langsung. Hal itu membuat Natasha merasa sedih dan memutuskan untuk merayakan hari ulang tahunnya di rumah sakit, bersama dengan Rintarou kekasihnya. Namun tentu saja ia tak sendiri, Shinsuke beserta beberapa temannya yang lain ikut merayakan ulang tahun Natasha dengan pesta kecil-kecilan saja.

"Aduh aduh e-eh! Nah.. untung gak jatoh kue nya," Lyona menaruh kue ulang tahun untuk Natasha di meja dekat sofa. Natasha menghampiri teman-temannya tersebut dan kemudian duduk di sofa tersebut sembari memandang kue ulang tahunnya yang terlihat cantik tersebut.

    Semua orang serempak menyuruh Shinsuke menyalakan api di lilin ulang tahun Natasha, meskipun awalnya Shinsuke menolak namun pada akhirnya ia tetap menyalakan lilin tersebut

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

    Semua orang serempak menyuruh Shinsuke menyalakan api di lilin ulang tahun Natasha, meskipun awalnya Shinsuke menolak namun pada akhirnya ia tetap menyalakan lilin tersebut. "Karena disini rumah sakit, jadi kita gak bisa nyanyi. Jadi buat Tasya, sekarang kamu bisa bikin make a wish sebelum kamu niup lilinnya." Ucap Shinsuke.

    Perlahan mata Natasha kemudian terpejam, ia membuat sebuah harapan di dalam hatinya. "Semoga Kak Rin cepet bangun biar Tasya gak ngerasa kesepian lagi, aamiin." Natasha membuka kedua matanya dan meniup lilin ulang tahunnya tersebut. Semua orang yang berada di ruangan itu bertepuk tangan dengan suara yang rendah dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Natasha.

"Selamat ulang tahun Natasha!"

"Makasih ya kalian semua, aku suka kejutannya."

Natasha kemudian memotong kue nya tersebut dan menaruhnya di piring kertas. "Suapan pertama buat siapa? Harus cowok loh!" Seru Bokuto. Natasha kemudian terdiam sesaat dan berpikir kepada siapakah potongan kue pertama nya diberikan. Dalam hatinya, ia sangat ingin memberikan kue ini kepada Rintarou. Namun karena saat ini tidak memungkinkan, ia kini merasa bingung untuk memberikannya kepada siapa.

    Setelah berpikir sekitar satu menit, Natasha memutuskan untuk memberikan potongan kue pertamanya tersebut kepada Shinsuke. "Eum.. Ini.. Aku kasih buat Kak Shin sebagai bentuk terima kasih karena mau temenin aku selama tiga bulam ini hehe," Ucap Natasha sembari memberikan kuenya tersebut kepada Shinsuke. "Ah apaan gak seru, kan tadi gue bilang harus disuapin!" Seru Bokuto.

"Lo mending diem deh kata gue," Kuroo menyenggol pinggang Bokuto dan membuatnya meringis kesakitan. Natasha tertawa kecil melihat perdebatan kecil diantara mereka berdua. "Gapapa, biar saya aja sendiri" Ucap Shinsuke. Namun Natasha justru menolak, ia memilih untuk menyuapi Shinsuke karena melihat mood Bokuto yang sekarang sedang uring-uringan.

    Semua orang yang berada di dalam ruangan itu terdiam melihat peristiwa yang jarang terjadi itu. Sejujurnya hati mereka sedikit lebih lega karena melihat Natasha mulai membuka dirinya kepada Shinsuke, meskipun dihatinya masih tetap ada Rintarou. Setidaknya hal itu memberikan mereka secercah harapan bahwa Natasha bisa berpaling suatu saat nanti jika saja kemungkinan buruknya Rintarou tidak akan pernah bangun kembali.

[✓] Pelangi ¦¦ Suna Rintarou.Onde histórias criam vida. Descubra agora