Extra Story : Perjuangan Menuju Akhir yang Bahagia

80 14 3
                                    

Author POV

Senin, 12 April 2021.

    Natasha masih tetap memeluk erat bingkai foto yang berisi foto Rintarou dan mengusap nisannya. Dengan tatapan yang kosong, ia terus menatap tanah makam Rintarou. "Gretta sama Nenek biar gue yang anterin pulang ya," Ucap Terushima. Dibantu Daichi, mereka berdua mengantarkan Gretta dan Nenek Jaina pulang ke rumah Rintarou.

Setelah kecelakaan yang menimpa Rintarou, Suguru dan Kenji langsung ditangkap oleh polisi pada saat kejadian itu juga. Beruntungnya para anggota RAVEST berhasil lolos dari kejaran polisi dan langsung pergi menuju markas persembunyian mereka. Sementara itu, Ayah Rintarou saat itu juga tertangkap oleh polisi dikarenakan kasus penggelapan dana serta tentang hak waris. Hal itu menyebabkan seluruh hartanya dimiliki oleh Rintarou dan Gretta saat ini.

"Sha.."

    Terushima menghampiri Natasha yang masih menangis di depan nisan Rintarou dan kemudian berlutut di hadapan gadis itu. "Pas lo lagi gak ada di RS, Rin nitipin ini ke gue. Dia berpesan ama gue, lo harus buka kotak ini setiap tanggal ulang tahun lo sampe enam tahun kedepan. Di setiap amplop tertulis tahun-tahunnya, dan lo harus buka secara berurutan." Ujar Terushima. Pria itu kemudian menyerahkan sebuah kotak berwarna hitam kepada Natasha.

>>Throwback On.

    Terushima yang baru saja pulang mengantarkan kekasihnya memutuskan untuk pergi menuju Rumah Sakit. Ia memilih untuk menunggu Rintarou malam ini dan menggantikan Natasha yang semalam baru saja berjaga karena ia merasa kasihan kepada gadis itu. Ia berpikir bahwa Natasha pasti merasa kelelahan jika ia terus menerus menjaga Rintarou di Rumah Sakit tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Tentu saja Terushima tidak datang dengan membawa tangan kosong, ia membawa dua kantung plastik berukuran sedang yang berisikan makanan dan minuman yang akan ia beri kepada Natasha dan juga ia makan bersama Rintarou nanti malam.

Tok tok tok

"Ini gue,"

"Masuk!"

    Terushima kemudian membuka pintu kamar Rintarou dan masuk ke dalam kamar inapnya tersebut. "Loh tumben banget kesini bawa tas gede gitu?" Tanya Natasha. Terushima tertawa kecil dan mengulurkan satu kantung plastik untuk Natasha. "Gue mau nginep disini. Nih buat lo," Natasha mengerutkan dahinya bingung, gadis itu kemudian menatap ke arah Rintarou untuk meminta kejelasannya. "Aku yang suruh dia nginep disini biar kamu bisa pulang dan istirahat. Kamu terlalu sering disini, nanti kamu kecapekan." Ujar Rintarou. Terushima lalu menaruh tas nya di sofa dan kemudian duduk dengan santai.

"Tapi-"

"Tasya.. Kali ini tolong nurut ya?"

Natasha kemudian terdiam, ia kini berada di tahap bingung dengan pilihan apa yang akan ia ambil. Sejujurnya ia masih tetap ingin berada disini, namun Rintarou sudah beberapa kali menyuruh Natasha untuk pulang dengan alasan bahwa ia hanya ingin Natasha menikmati waktu istirahatnya setelah penantian panjang.

    Natasha pun menghela nafasnya lalu mengemasi barang-barang pribadinya ke tas gendong miliknya. "Yaudah deh iya aku pulang. Kalo ada apa-apa tolong kontek aku, ya." Ujarnya. Ia kemudian berpamitan kepada Rintarou dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Terushima karena telah memberinya makanan dan mau menjaga Rintarou untuk malam ini di Rumah Sakit.

Setelah Natasha pergi, Terushima lalu menghampiri Rintarou dan duduk di kursi sebelah ranjangnya. "Sebenernya apa yang mau lo omongin ama gue?" Tanya Terushima. Rintarou lalu membuka sebuah rak yang berada di sampingnya dan mengambil sebuah box hitam, ia menunduk dan mengusap box tersebut sembari tersenyum.

[✓] Pelangi ¦¦ Suna Rintarou.Where stories live. Discover now